Jokowi: Hubungan RI-Australia Penting dan Harus Dilanjutkan

Bagikan/Suka/Tweet:

BRISBANE, Teraslampung.com — Jumat petang (14/11), Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan dengan Perdana Menteri Australia Tony Abbot di sela-sela kunjungan kerjanya ke negara tersebut untuk menghadiri KTT G-20, Sabtu dan Minggu lusa.

“Australia sangat penting bagi Indonesia karena kita punya ribuan mahasiswa di sini,” kata Presiden Joko Widodo saat bertemu dengan PM Toby Abbot, di Brisbane Convention and Exhibition Centre, Brisbane, Australia.

Presiden Joko Widodo mengatakan banyaknya mahasiswa Indonesia yang belajar di Australia menunjukkan bahwa hubungan kedua negara sangat penting dan patut untuk terus dikembangkan.

Sementara itu PM Australia Tony Abbot melalui akun twitter pribadinya telah memamerkan foto pertemuannya dengan Presiden Jokowi.  “Just arrived in Brisbane for #G20 – great to catch up and have dinner with Indonesian President @jokowi_do2,” tulis Abbot dalam akun twitternya itu.

Usai bertemu dengan PM Abbot, Presiden kemudian melakukan pertemuan dengan masyarakat Indonesia yang berada di Australia.

Dalam pertemuan dengan masyarakat Indonesia di Australia yang disiarkan live streaming itu, Presiden Jokowi menerima banyak keluhan dari masyarakat mulai terkait dengan tidak adanya sekolah Bahasa Indonesia di Australia, soal perijinan untuk berusaha atau investasi, hingga masalah dwi kewarganegaraan bagi warga Indonesia yang tinggal dan bekerja di luar negeri, termasuk Australia.

Menjawab pertanyaan itu, Presiden Jokowi mengatakan tidak perlu memaksa-maksa adanya tempat belajar Bahasa Indonesia di Australia. Ia yakin, Indonesia berada pada posisi yang sangat dibutuhkan. Dengan gegitu, tidak diminta pun pasti akan bermunculan tempat-tempat belajar Bahasa Indonesia di Australia.

“Tetapi saya akan sampaikan pada Perdana Menteri (Australia, red), agar ada tambahan beasiswa untuk  medorong mereka belajar Bahasa Indonesia,” kata Jokowi.

Presiden Jokowi mengaku lamanya  perizinan dan panjangnya proses bisnis di Indonesia. Namun, Presiden Jokowi menegaskan, pemerintah sudah menyiapkan langkah-langkah efisiensi untuk memotongnya. Ia mencontohkan, bagaimana masalah perizinan bagi kawasan relokasi pengungsi Sinabung yang selesai dalam satu hari, setelah ia menelepon langsung pejabat-pejabat terkait.

“Kita perlu waktu menyelesaikan hal-hal teknis di lapangan, banyak sekali,” katanya.