Mesuji  

Junaidi , Bakal Calon Kada Mesuji Seriusi Masalah Listrik

Bagikan/Suka/Tweet:

M.Junaidi (tengah) bersama narasumber GM PLN Lampung M.Irwansyah Putra usai diskusi soal listrik di Mesuji beberapa hari lalu di Simpang Pematang 

Mesuji – Wakil Ketua Komisi III DPRD Lampung M Junaidi seriusi persoalan listrik di kabupaten berjuluk Sai Bumi Serasan Segawe. Untuk menunjukkan komitmennya  tersebut bakal calon Bupati Mesuji itu menggelar pertemuan dengan General Manager PLN Lampung M Irwansyah Putra di RM Singgalang, Simpang Pematang , beberapa hari lalu.

Hadir pada pertemuan tersebut anggota Komisi II DPRD Lampung Komarhaen Agus Revolusi,  Ketua DPC Partai Demokrat Mesuji Edi Anwar, anggota DPRD Mesuji dari fraksi Demokrat Welly Apriani, serta beberapa kepala desa yang daerahnya belum mendapat pasokan listrik.

Pada kesempatan tersebut GM PLN M Irwansyah Putra mengakui jika pelayanan listrik di Mesuji masih belum optimal. Sehingga untuk pelayanan pasangan sambungan baru baru dan penambahan daya baru bisa dilakukan setelah pembangunan Gardu Induk (GI) Mesuji selesai pada 2017 dan GI Dipasena selesai pada 2018 mendatang.

“Jika pembangunan dua Gardu Induk itu selesai maka dalam catatan kami sebanyak 27 desa yang sekarang sudah dimekarkan menjadi 45 desa segera bisa teraliri,” kata Irwansyah.
Untuk menghindari praktek percaloan oleh oknum tidak bertanggungjawab, maka PLN akan membuka loket pendaftaran pasangan baru langsung ke desa-desa.
“Jadi kami himbau agar masyarakat tidak tertipu oleh oknum yang mengaku dari PLN, dimana kemudian mereka mengutif uang diatas ketentuan peraturan. Silakan bersabar menunggu kehadiran petugas PLN secara resmi ke masing-masing desa nantinya,” ujarnya.

Pria berdarah Minang itu mengatakan sambil menunggu ke dua GI selesai dibagun pihaknya akan melakukan penjajagan kerjasama ke 17 perusahaan yang ada di Mesuji. Diharapkan dari penjajagan tersebut dapat diketahui apakah mereka memiliki pasokan listrik berlebih yang dapat dijuak ke PLN.

“Kalau nanti mereka bersedia menjual, PLN siap membeli sesuai harga kesepakatan. Dengan listrik dari perusahaan ini maka akan mempercepat program Mesuji terang benderang sambil menunggu dibangunnya GI Simpang Pematang dan GI Dipasena,” jelasnya.

Sedangkan untuk mengatasi tegangan listrik rendah saat memasuki waktu beban puncak antara pukul 18.00 wib hingga 23.00 wib PLN  sedang membangun 90 trapo yang akan segera rampung pada Oktober mendatang.”Ya Insya Allah berkat dorongan dan dukungan Pak M.Junaidi bersama rekan-rekan dari Fraksi Demokrat di DPRD Mesuji, persoalan listrik ini bisa segera diatasi,” harapnya.

Sementara M.Junaidi mengatakan dirinya sangat mengapresiasi pihak PLN yang sudah berupaya maksimal mengatasi persoalan listrik di Mesuji. Sebagai anggota DPRD dirinya akan terus mengawal proses tersebut agar benar-benar terealisasi tepat waktu.”Hal ini adalah terobosan yang sangat baik dan pro rakyat dari PLN dan harus kita dukung. Harapannya dengan masuknya listrik maka geliat ekonomi masyarakat akan meningkat,” ungkapnya.

Terkait upaya kerjasama yang akan dilakukan PLN dengan perusahan setempat, Wakil Sekretaris I DPD Partai Demokrat Lampung itu mengatakan sudah meminta Fraksi PD di DPRD Mesuji melalui Ketua DPC Edi Anwar agar membantu memfasilitasi.”Saya sudah minta mereka segera memfasilitasi PLN agar secepatnya bisa bertemu dengan pihak perusahaan,” tukasnya.

Anggota DPRD Mesuji Welly Apriyani mengatakan pihaknya akan segera menindaklanjuti permintaan PLN tersebut. “Melakui Fraksi PD kami akan fasilitasi, suratnya akan segera kami layangkan ke perusahan. Harapannya bisa segera direspon dan dijadwalkan pertemuan dengan pihak PLN,” tutupnya.

Disisi lain Kepala Desa Bangun Jaya Kecamatan Tanjung Raya Imam Supingi yang juga hadir pada pertemuan tersebut meminta PLN segera menambah tiang-tiang listrik di desanya.
“Di desa kami tiang PLN sangat minim, mohon kalau bisa segera ditambah. Untuk bisa menikmati listrik selama ini warga terpaksa mereka membangun tiang dari bambu atau kayu, hal itu jelas sangat berbahaya bagi keselamatan mereka,” ujarnya.

Sementara Samirun Kepala Desa Sinar Laga, Kecamatan Tanjung Raya mengaku gembira atas rencana PLN mendirikan loket-loket pendaftaran sambungan baru di setiap desa-desa.
“Kami tentu sangat setuju, karena itu sangat membantu masyarakat sehingga harganya bisa terjangkau. Selama ini untuk mendapatkan sambungan mereka harus bayar ke oknum calo mencapai Rp 3 Juta lebih. Melalui harga resmi PLN ini ternyata tidak sampai separonya,” ungkap dia.
Dirinya berharap rencana PLN menambah 90 trapo untuk menstabilkan tegangan bisa segera rampung. “Di desa saya tinggal 10 persen lagi yang belum teraliri listrik. Tapi listrik yang ada voltasenya rendah, sehingga sangat redup saat masuk beban puncak. Akibatnya banyak alat elektronik kami yang rusak. Mudah-mudahan dengan adanya program PLN ini listrik kami bisa stabil dan normal,” pungkasnya. (Rilis)