Zainal Asikin|Teraslampung.com
BANDARLAMPUNG — Jurnalis Kompas dan Lampung Post, Vina Oktavia (26) dan Rudiansyah (27) menjadi korban penodongan di Jalan Sultan Agung, Way Halim, Kedaton, Senin (10/7/2017) malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Rudi mengatakan, dirinya dan Vina ditodong saat mengendarai sepeda motor untuk mencari makan ke daearah Way Halim, Kedaton.
Saat akan memutarkan arah sepeda motor yang dikendarainya tepatnya di dekat SPBU di Jalan Sultan Agung, tiba-tiba dua pria yang mengendarai Honda Beat warna putih tanpa plat kendaraan langsung menghadangnya.
“Kedua pelaku langsung menghampiri kami. Awalnya, pelaku berpura-pura nanya jalan arah mana menuju ke Rajabasa,”ucapnya, Selasa (11/7/2017).
Pelaku yang berkaos putih, kata Rudi, langsung mengeluarkan senjata tajam golok. Pelaku tersebut, mengancam dan meminta agar menyerahkan uang. Pelaku juga memaksa agar dirinya meyerahkan ponselnya, karena takut dilukai ia pun memberikan uang dan ponsel Xiomi miliknya.
“Sedangkan satu pelaku lagi yang mengenakan kaos warna biru, seperti akan mengeluarkan sesuatu (senjata api) dari balik bajunya. Tapi memang, belum sempat ditodongkan,”ungkap jurnalis Lampost ini.
Setelah itu, kedua pelaku langsung kabur melarikan diri mengguna sepeda motor Honda Beat warna putih tanpa plat kendaraan tersebut, menuju ke arah Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR).
“Kasus penodongan dan perampasan tersebut sudah saya laporkan malam itu juga ke Mapolresta Bandarlampung, kami berharap, kasus tersebut segera terungkap dan pelakunya segera tertangkap,”terangnya.
Kapolresta Bandarlampung, Kombes Pol Murbani Budi Pitono, membenarkan pihaknya telah menerima laporan kasus penodongan dan perampasan yang dialami dua jurnalis media Kompas dan Lampost tersebut. Malam itu juga, Tim khusus antibandit (Tekab) 308 diterjunkan untuk memburu para pelaku.
“Ya benar, saat ini sedang dilakukan penyelidikan. Kami sudah turunkan Tim Tekab 308 untuk mencari para pelaku tersebut,”ujarnya kepada teraslampung.com.
Dikatakannya, hingga saat ini, pihaknya masih terus menyelidikinya dengan melakukan pemetaan dan mengidentifikasi para pelaku.
“Dugaan kami, pelaku masih berada di Bandarlampung. Kami terus berupaya untuk mengungkap kasus penodongan dan perampasan tersebut,”ungkapnya.
Menurutnya, dari pelacakan ponsel milik korban Rudiansyah, belum dapat dilacak keberadaannya.