Zainal Asikin/Teraslampung.com
Kak Seto usai menemui keluarga Ms (10), siswi SD korban pembunuhan di Lampung Timur, Selasa (17/5).LAMPUNG TIMUR – Ketua Dewan Penasihat Komnas Perlindungan Anak Indonesia, Seto Mulyadi (Kak Seto), mengatakan maraknya tindak kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak, merupakan dampak negatif dari kemajuannya dunia teknologi yang semakin canggih. Menurut Kak Seto, sangatlah mudah bagi masyarakat dari berbagai kalangan usia, dapat mengakses situs-situs pornografi.
Pihaknya akan mendorong pihak Kementerian Kominfo, agar segera mengendalikan jika perlu memblokir situs-situs pornografi yang terlarang tersebut. karena situs tersebut, sangatlah berbahaya terhadap tumbuh kembang anak-anak kedepannya.
“Jadi tidak hanya narkoba saja, yang dapat mempengaruhi rusaknya otak terhadap anak melakukan tindakan kejatahatan. Pornografi pun dapat merusak otak anak-anak,”kata Kak Seto, Selasa 17/5/2016).
Kak Seto menegaskan Komnas Perlindungan Anak, akan mendorong untuk segera dibentuknya Satuan Tugas (Satgas) Perlindungan Anak. Satgas ini dibentuk, mulai dari tingkat RT/RW, Kelurahan/Desa hingga sampai ke Kabupaten/Kota.
“Dengan adanya Satgas ini, tidak ada lagi celah bagi para pelaku untuk melakukan kejahatan kekerasaan dan pelecehan seksual terhadap anak,”ujarnya.
Untuk menyikapi hal tersebut, kata Kak Seto, intinya masyarakat juga harus terlibat. Tidak hanya saja pemerintah, lebaga-lembaga atau instansi yang menangani perkara masalah anak saja.
Menurut Kak Seto, masyarakat harus peduli dan berperan aktif dengan kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak yang ada di lingkungannya. Selain itu, juga, dapat mengontrol terutama untuk putra dan putrinya agar agar tidak membuka situs terlarang tersebut.
“Harapannya kedepan, agar tidak ada lagi terjadi kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak yang terjadi lagi di Indonesia,”jelasnya.