TERASLAMPUNG.COM — Program ronda yang digulirkan Bupati Lampung Tengah DR. Ir. Mustafa terus memberi dampak positif terhadap penekanan kriminalitas di Kabupaten Lampung Tengah Khususnya di wilayah zona merah.
Seperti di Kecamatan Anak Tuha. Sejumlah kampung di wilayah ini sempat menyandang image gelap, suram, dan rawan tindak kriminalitas, namun sejak digulirkan program ronda pelan-pelan Kecamatan Anak Tuha mulai dikenal aman.
Camat Anak Tuha Fathul Arifin, S.Ip., M.M., menuturkan selama ini Kecamatan Anak Tuha dikenal dengan jalur hitam atau zona merah. Predikat tersebut membuatnya harus bekerja ekstra meningkatkan keamanan.
Tercatat, hanya ada 6 Babinsa dan 6 orang Babinkamtibmas yang menjaga kecamatan dengan geografis yang sulit dan memiliki penduduk 39 ribu jiwa ini. Pencurian sapi dan kendaraan bermotor mendominasi selain juga konflik horizontal yang cukup tinggi antar masyarakat di sana.
Dengan program ronda yang digulirkan bupati, dia menilai sangat membantu dan menjawab masalah keamanan yang selama ini dihadapi. Tidak hanya mengandalkan Babinkantibmas, lewat ronda masyarakat dikerahkan untuk bersama-sama menjaga keamanan.
Dengan digalakkanya ronda masyarakat bergiliran menjaga keamanan di masing-masing kampung. “Dari peran masyarakat inilah, Alhamdulillah mampu menurunkan secara drastis tindak kriminalitas di sini. Meski belum sampai zero persen tetapi curanmor mampu detekan,” ungkap Fathul.
Hal lain yang cukup menarik menurut Fathul adalah tingkat pencurian sapi. Di wilayahnya itu menjadi hal yang sangat sering didengar sapi hilang di malam hari. Tetapi terhitung 6 bulan ia menjabat sebagai Camat Anak Tuha, belum ada laporan sapi hilang.
Terkait konflik horizontal, ia juga mengatakan dengan adanya ronda silaturahmi terjalin lebih intensif. Uspika, kakam, kadus, masyarakat hingga danton dan linmas sering ketemu sehingga kebersamaan muncul.
“Apapun dan sekecil apapun masalah yang segera diatasi dan diselesaikan. Jika sebelumnya hal tersebut telat dideteksi sehingga pemicu konflik terlanjur menyulut,” tambahnya.
Ronda yang menurut Fathul merupakan inovasi luar biasa tersebut juga mampu menyerap aspirasi yang ada di masyarakat. Bahkan, wisata ronda mampu dimunculkan untuk mencarikan solusi masalah yang ada selain menciptakan ekonomi kreatif yang bisa juga dilakukan di malam hari.(*)
Advetorial