Waykanan, teraslampung.com–Komunitas seni Kampung Lebah di Kabupaten Waykanan mendukung adanya Forum Komunitas Hijau sebagai wadah kepedulian terhadap lingkungan di daerah dicanangkan sebagai Bumi Petani oleh Bupati Bustami Zainudin.
Pada kegiatan berlangsung, di Blambangan Umpu, Minggu (8/12), Kampung Lebah menampilkan lagu-lagu bertema lingkungan karya Iwan Fals, ‘Tanam Tanam Siram Siram’ dan ‘Pohon Untuk Kehidupan’ yang dikombinasikan dengan puisi ‘Belajar Pada Siang Pada Malam’ karya Iman Budhi Santosa dan ‘Membaca Tanda-Tanda’ karya Taufiq Ismail.
“‘KAmi mendukung Forum Komunitas Hijau dan berharap, penampilan Kampung Lebah yang didukung Waykanan Music Ansamble memberi inspirasi pentingnya lingkungan hijau dan bersih kepada masyarakat yang menyaksikan aksi panggung kami,” kata aktivis Kampung Lebah Fery Yanto.
Ketua Forum Komunitas Hijau M Tohir menjelaskan permasalahan lingkungan hidup telah menjadi isu internasional sehingga menyita perhatian negara-negara di dunia saat ini. Isu pemanasan global, kekacauan iklim, bencana alam, mutasi gen, pencemaran, konservasi adalah sebagian dari permasalahan lingkungan hidup yang harus kita pahami dan cermati.
“Pemahaman permasalahan lingkungan sebagaimana tersebut di atas, harus terus diupayakan sampai dengan tingkat masyarakat. Sehingga diharapkan peranserta masyarakat dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup akan terus meningkat,” kata Tohir.
Forum Komunitas Hijau Waykanan” adalah merupakan wadah bagi semua elemen masyarakat untuk berkontribusi nyata terhadap lingkungan. Forum Komunitas Hijau Waykanan merupakan organisasi nonformal yang akan menampung, memfasilitasi dan menyalurkan ide kreatif berbagai elemen masyarakat yang peduli terhadap lingkungan dan bermuara pada pencapaian tujuan visi dan misi Kota Hijau yang nyaman bagi kehidupan.
” Untuk menyosialisasikan keberadaan wadah kepedulian terhadap lingkungan di Waykanan, Komunitas Hijau Waykanan mengadakan kegiatan yang sepeda santai, lomba mewarnai lingkungan hidup dan pentas seni yang melibatkan berbagai elemen masyarakat,” kata Tohir.
Penulis: Ratu Ulangan
Penyunting: Mas Alina Arifin