Kapolda Lampung Brigjen Ike Edwin Terima Piagam Penghargaan MURI

Bagikan/Suka/Tweet:

Zainal Asikin/teraslampung.com

Kapolda Lampung Brigjen Ike Edwin (tengaah) menunjukkn Piagam MURI yang baru saja diterimanya, di Jakarta, Selasa (2/4/2016).

BANDARLAMPUNG – Kapolda Lampung Brigjen Pol Ike Edwin menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Kapolda pertama di Indonesia yang memberikan pelayanan langsung keluhan masyarakat di luar kantor polisi selama 12 jam. Penghargaan tersebut diterima Kapolda Lampung di Jaya Suprana Institute, Gedung Podomoro Museum Rekor Indonesia (MURI) di Jalan Boulevard Raya (Mall of Indonesia), Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (2/4).

Kabid Humas Polda Lampung, AKBP Sulistyaningsih mengatakan, piagam penghargaan MURI tersebut, diserahkan langsung oleh Jaya Suprana sebagai penggagas rekor MURI. Penyerahan pigam penghargaan tersebut, disaksikan langsung oleh Kepala Badan Intelijen Negara (BIN RI), Letjen TNI (purn) Sutiyoso, mantan Kapolda Lampung, Brigjen Pol Edward Syah Pernong, para peserta Pusat Studi Kelirumologi Paguyuban Punakawan dan Perdana Menteri Kerajaan Adat Skala Brak.

“Bapak Kapolda Lampung, Brigjen Ike Edwin menjadi pemegang rekor MURI sebagai Kapolda pertama di Indonesia yang memberikan pelayanan langsung keluhan masyarakat di luar kantor polisi selama 12 jam,”kata Sulis kepada teraslampung.com, Sabtu malam(2/4/2016).

Menurutnya, dalam piagam penghargaan MURI itu, tertulis langsung nama lengkap dari bapak Kapolda Lampung, Brigjen Pol Dr. Drs Ike Edwin, SH, MH.

Dikatakannya, selain Kapolda Lampung, Brigjen Pol Ike Edwin yang mendapat peghargaan MURI. Ada dua anggota Polri lainnya, yang mendapatkan penghargaan MURI tersebut. Dua anggota Polri itu adalah, Irjen Pok Drs Puji Hartanto Iskandar dan AKBP Mokhamad Alfian Hidayat.

Irjen Pol Drs Puji Hartanto Iskandar, kata Sulis, mendapatkan piagam penghargaan rekor MURI mengenai penyematan PIN Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas sebanyak 12 ribu orang. Sementara untuk AKBP Mokhamad Alfian Hidayat, mendapat piagam penghargaan rekor MURI, mengenai
pembangunan lapangan tembak terbanyak (empat lapangan tembak) di tempat tugas selama kurun waktu 30 bulan.

Piagam penghargaan MURI juga diberikan kepada Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A sebagai penulis tausiyah keagamaan di jejaring sosial (facebook) terlama secara berkelanjutan, mulai dari 5 Januari 2015 hingga 29 Februari 2016.

Sulis menuturkan, untuk menyaksikan langsung mengenai penerapan “Soft Power” yakni menangani konflik di Mesuji, Lampung. Kapolda Lampung mengajak penggagas MURI, Jaya Suprana dan Kepala BIN RI, Let Jend TNI (purn), Sutiyoso untuk dapat menyaksikan langsung mengenai penerapan Soft Power tersebut.

“Ajakan itu disampaikan Pak Kapolda langsung dihadapan Jaya Suprana selaku penggagas  MURI dan Kepala BIN RI, Let Jend TNI (purn) Sutiyoso, dan para peserta Pusat Studi Kelirumologi Paguyuban Punakawan,”ujarnya.

Sulis mengutarakan, untuk menyelesaikan konflik yang sering terjadi di Mesuji, Kapolda Lampung menggunakan cara Soft Power. Dengan cara itu, ada sekitar 400 pucuk senjata api rakitan yang diserahkan masyarakat setempat secara sukarela kepada petugas. Sebelumnya, didapatkan sekitar 300 pucuk senjata api ilegal. Saat ini, sudah mencapai seribuan pucuk senjata api yang didapat.

“Seribuan pucuk senjata api ilegal tersebut, akan dimusnahan di Kota Bandarlampung. Pemusnahan ini, bisa jadi pemusnahan senjata api terbesar dan pertama di Indonesia. Saat pemusnahan senpi itu, nantinya pak Jaya Suprana dan pak Sutiyoso akan hadir,”terangnya.