TERASLAMPUNG.COM — Kapolda Papua, Irjen Pol Martuani Sormin mengatakan, selain faktor geografis yang menghambat pihaknya mengejar dan melakukan penegakan hukum terhadap kelompok bersenjata di wilayah Pegunungan Tengah Papua, penyebab lainnya adalah (pernyataan-pernyataan) para elite.
“Kami sudah tahu semua siapa yang membantai pekerja di Nduga. Hanya saja kenapa sulit (pengejaran dan penegakan hukum), karena medannya sulit,” kata Irjen Pol Martuani Sormin, saat refleksi akhir tahun Kapolda Papua, di Mapolda Papua, Jumat (28/12/2018).
Menurutnya, letak wilayah di daerah Pegunungan Tengah Papua kebanyakan berada pada ketinggian sekira empat ribu meter di atas permukaan laut, sehingga oksigen cukup tipis.
“Kalau anggota mereka berlari masih kuat, anggota saya berjalan saja sudah tidak cukup,” ucapnya.
Kendala lain katanya, jangankan aparat keamanan melakukan pengejaran, saat datang ke lokasi saja aparat keamanan disebut membuat masyarakat mengungsi. Opini yang dibangun, masyarakat tidak sekolah dan lainnya.
“Saudara-saudara (wartawan) ikut menuliskan itu. Kendala kami tidak hanya kelompok bersenjata, tapi elite-elite di Kota Jayapura yang tidak jelas. Abu-abu, berpihak pada siapa. Tapi dari statemennya dapat diketahui dia berpihak pada siapa. Banyak curiga-curiga memang,” ujarnya.
Pernyataan Kapolda ini dipertanyakan oleh anggota Komisi I DPR Papua bidang pemerintahan, politik, hukum dan HAM, Yonas Nusy. Ia mengatakan, mungkin saja ada elite seperti yang dimaksud Kapolda Papua. Kadang berbicara tanpa data.
Namun tidak semua elite di Papua seperti itu. Masih banyak elite lain yang selalu mengeluarkan pernyataan berdasarkan kondisi di masyarakat, data dan fakta.
“Misalnya kami di DPR Papua, tugas kami melakukan pengawasan terhadap kinerja eksekutif dan yudikatif. Kami tak mungkin mengeluarkan pernyataan kalau tanpa laporan masyarakat dan bukti,” kata Nusy.
Menurutnya, masih banyak elite di Papua yang benar-benar bersuara murni untuk kepentingan masyarakat.
“Tidak semua elite seperti itu. Masih banyak yang bicara berdasarkan fakta dan kondisi di lapangan. Jangan ini dijadikan bola liar. Oknum elite yang dimaksud mestinya langsung disebutkan. Semua elite jangan disamaratakan,” katanya.
TABLOIDJUBI.COM | TERAS.ID