TERASLAMPUNG.COM — Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan, dua pelaku bom bunuh diri di Terminak Kampung Melayu, Jakarta Timur, pada Rabu malam lalu (24/5/2017) termasuk anggota sel Mudiriyah Jamaah Anshar Daulah Bandung Raya dan berafiliasi ke ISIS.
Menurut Tito, jasad dua orang tersebut kini jenazah mereka masih di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Berdasarkan hasil penyidikan Densus 8 , kata Tito, du bernama Iwan Nursalam dan Ahmad Syukri.
“Berdasarkan oleh TKP, dua pelaku sudah teridentifikasi melalui ciri fisik serta DNA yang dilakukan sore ini,” kata Tito di RS Bhayangkara Polri Jakarta Timur, Jumat (26/5/2017).
Tito mengatakan pelaku pertama positif dikenal sebagai Ichwan Nurul Salam dan pelaku kedua bernama Ahmad Sukri.
“Ichwan Nurul Salam positif setelah dilakukan pembanding putra biologisnya yang bernisisial J. Sedangkan Ahmad Syukri dilakukan pembanding dengan ibu kandungnya bernama EN, hasilnya postif dia Ahmad Sukri,” ungkap Tito.
Keduanya, lanjut Tito, positif tergabung dalam sel Mudiriyah Jamaah Anshar Daulah di Bandung Raya.
“Positif dua-duanya adalah jaringan pelaku baik Ichwan maupun Ahmad Syukri. Ini berdasarkan hasil penyidikan tim Densus 88,” katanya.
Jaringan Mudiriyah Jamaah Anshar Daulah ini tergabung dengan jaringan ISIS dengan penghubungnya adalah Bahrun Naim.
“Ini kesekian kalinya jaringan ISIS Bahrun Naim JAD (Jamaah Anshar Daulah) melakukan aksi. Terakhir mereka melakukan aksi di bom Thamrin,”katanya.
Kasus bom bunuh diri terjadi pada Rabu 24 Mei 2017, sekitar pukul 21.00 WIB di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur. Dua bom yang diledakkan oleh dua orang dekat depan toilet umum di dekat halte Transjakartadi Terminal Kampung Melayu. Bom ini menewaskan 3 anggota Polri dan 2 pelaku. Sepuluh lainnya luka-luka. Salah satu polisi yang menjadi korban berasal dari Lampung Tengah, yakni Briptu Ridho Setiawan.
Bambang Satriaji/liputan6.com/bbs