Kapolri: Pemilu Rusuh Hanya Isu

Bagikan/Suka/Tweet:

B. Satriaji/Teraslampung.com

Jakarta—Kapolri Jenderal Sutarman meminta masyarakat untuk tidak terpengaruh isu yang berkembang soal Pemilu Legislatif (Pileg), Rabu (9/4) akan berjalan rusuh. Kendati begitu, Kapolri menyatakan, pihaknya menyiapkan skenario jika keadaan benar-benar rusuh.

“Polri tentu akan prediksi yang terjelek. Jadi kita memang siapkan (pengamanan) tahapan pemilu ini sampai kondisi kontijensi (darurat). Tapi kita berupaya supaya tidak ada kerusuhan, dan sampai sekarang tidak ada tanda-tanda kerusuhan. Isu rusuh itu tidak benar,” kata Sutarman dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin (7/4).

Untuk mengantisipasi kondisi kontijensi, lanjut Kapolri, Polri telah melakukan pelatihan dan persiapan kepada 253 ribu anggotanya, yang terlibat dalam operasi pengamanan pemilu bersandi “Mantab Bhrata”.

“Kita latihkan pengamanan sampai penghitungan suara nanti. Ini secara rinci dilakukan satu-persatu. Kalau sampai kontijensi, bagaimana mengatasi keributan. Saya harap pesta demokrasi jangan dijadikan ajang kekerasan tapi pendewasaan. Kita boleh beda dan menyerang argumentasi orang, tapi jangan serang pribadi seseorang,” pesannya.

Sedangkan berbicara masa kampanye, menurut Kapolri, masa kampanye hingga masa tenang hari ini berlangsung tertib di seluruh Indonesia. Untuk itu, dia menyatakan terimakasih kepada seluruh masyarakat Indonesia.

“Kendati memang ada beberapa kejadian menonjol, seperti penembakan di Aceh, dimana umumnya berkaitan dengan motif politik, lalu penembakan di perbatasan Papua, dan pembakaran gedung KPUD Sumba Barat Daya di NTT,” sambungnya.

Sebelum kampanye, Polri menangani 45 kasus pidana pemilu, yaitu 7 kasus penyidikan, 23 lasus P-21, dan 14 kasus di SP-3. Sedangkan selama masa kampanye, Polri menangani 38 kasus, yaitu 34 kasus sedang disidik dan 4 kasus P-21

Tak Ada Rencana Pemilu Dicurangi

Dalam kesmepatan itu, Kapolri Jenderal Sutarman juga menyatakan, tidak ada indikasi pemilihan legislatif pada Rabu (9/4), akan berlangsung secara curang dan dibuat untuk merugikan partai politik tertentu.

“Hampir semua partai (mengatakan) akan terjadi kecurangan. Itu berdasar pernyataan yang saya baca di media. Tentu ini akan kami awasi, diawasi bersama-sama agar tidak ada kecurangan penyelenggaraan pemilu,” kata Sutarman yang hadir bersama dengan jajaran pejabat utama Polri.

KPU, menurut mantan Kapolda Metro Jaya ini, independen dan dia terus mendorong KPU sebagai penyelenggara pemilu agar selalu di atas rel, netral, dan adil bagi semua partai. Sehingga potensi kecurangan ini dieleminasi dan dihilangkan.