Hukum  

Kasus Malapraktik RSBW: Jenazah akan Diautopsi, Makam Bramanto Dibongkar

Petugas makam sehabis membongkar makam Bramanto, Rabu sore (19/10/2016).
Bagikan/Suka/Tweet:

Zainal Asikin|Teraslampung.com

BANDARLAMPUNG — Makam Bramanto, pasien yang meninggal dunia saat cuci darah di Rumah Sakit Bumi Waras (RSBW), Selasa pagi (18/10/2016), pada Rabu sore (19/10/2016) dibongkar. Pembongkaran makam di  di TPU Anugerah di Jalan Dr Warsito, Telukbetung Utara itu dilakukan untuk autopsi jenazah Bramanto.

Pantauan teraslampung.com, tampak terlihat keluarga korban berada di lokasi. Mereka melihat proses pembongkaran makam Bramanto yang dilakukan oleh para pengurus makam setempat. Beberapa aparat kepolisian Polda Lampung, berada di lokasi menyaksikan pembongkaran makam Bramanto.

Jenazah Bramanto kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung untuk dilakukan autopsi dalam rangka proses penyelidikan terkait dengan kematian korban.

Diketahui sebelumnya, Bramanto meninggal dunia saat melakukan cuci darah di Rumah Sakit Bumi Waras (RSBW), pada Selasa (18/10/2016) pagi lalu.

Kakak korban, Enrico mengatakan, adiknya Bramanto meninggal dunia saat cuci darah di ruang di ruang Hemodialis RSBW, mesin cuci darah mati akibat listrik padam begitu juga dengan UPS. Sementara mesin cuci darah pasien lainnya yang ada di ruangan tersebut tidak mati.

Akibat kejadian tersebut, kakak korban melaporkan kasus kematian adiknya ke Polda Lampung. Kasus tersebut, saat ini masih diselidiki oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Lampung.

Semasa hidupnya, Bramanto dikenal sebagai sosok yang bertanggung jawab dan luwes dalam pergaulan. Ia tercatat sebagai gitaris Tanggamus Band, sebuah grup band di Bandarlampung yang beberapa kali memenangkan lomba.

“Beberapa waktu lalu kami sempat berkumpul dan berniat menghidupkan kembali grup band kami. Meskipun usia kami beranjak tua dan memiliki masing-masing memiliki kesibukan, kami ingin Tanggamus Band tetap eksis. Namun, rupanya takdir berkata lain. Kawan kami Bramanto lebih dulu meninggalkan kami untuk selama-lamanya,” kata Purnomo, mantan wartawan Lampung Post yang menjadi vokalis di Tanggamus Band, Rabu sore (19/10/2016).