Kasus Mutilasi Anggota DPRD, Potongan Tubuh Pansor Dibuang Brigadir Medi Dua Kali

Tarmidi, salah satu terdakwa kasus pembunuhan disertai mutilasi anggota DPRD Bandarlampung, M. Pansor, keitka akan memasuki ruang sidang di PN Tanjungkarang, Senin (10/10/2016).
Bagikan/Suka/Tweet:

Zainal Asikin|Teraslampung.com

BANDARLAMPUNG — Sidang perdana terdakwa Tarmidi (30), pembuang mayat anggota DPRD Bandarlampung, M Pansor, di Pengadilan Negeri Kelas IA Tanjungkarang, Senin (10/10/2016) membeberkan cara membuang potongan tubuh korban. Menurut jaksa penuntut umum (JPU), Agus Priambodo, potongan tubuh M Pansor dibuang dua kali oleh tersangka Brigadir Medi Andika bersama Tarmidi.

“Keduanya (Tarmidi dan Brigadir Medi) berangkat dari rumah  Medi di Perumahan Permata Biru, Sukarame menuju ke Martapura, Sumatera Selatan. Mereka membawa dua kardus yang di dalamnya berisi potongan-potongan tubuh Pansor,”kata Agus, Senin (10/10/2016).

Dikatakannya, pada tanggal 16 April 2016 dinihari lalu sekitar pukul 01.00 WIB, Brigadir Medi Andika dan Tarmidi sampai di jalan Lintas Muara Dua, Desa Tanjung Kemala, Kecamatan Martapura, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan. Di tempat itu, tersangka Medi menyuruh terdakwa Tarmidi untuk menghentikan laju kendaraan mobinya.

“Medi turun dari mobil lalu membuka bagasi belakang, Medi menurunkan satu kardus berisi potongan mayat Pansor dan membuangnya dari atas jembatan,”ujarnya.

Setelah itu, kata Agus, Brigadir Medi menyuruh Tarmidi untuk memutar balik mobil. Setelah berada di jembatan kedua, mobil kembali berhenti dan Medi menurunkan kembali satu kardus lagi yang berisi potongan tubuh pansor dari belakang bagasi mobil.

“Kardus itu, disiram bensin oleh Medi kemudian dibakar,”ungkapnya.

Selanjutnya, Medi dan Tarmidi kembali lagi menuju ke rumahnya Medi di Sukarame. Saat itu Tarmidi diberi jam tangan merk Seiko oleh Medi, jam tangan yang diberikan itu adalah milik M Pansor.

“Berdasarkan dari hasil uji DNA gigi graham, tulang tibia kiri dan kanan, tulang humerus kiri dan tulang pinggul kiri. Hasilnya, ternyata identik dengan DNA anak Pansor, Marisa Efrilia,”terangnya.