Kasus Mutilasi Warga Lampung di Australia: Tetangga depan Rumah pun tak Kenal Mayang Prasetyo

Mayang Prasetyo alias Febri Andriansyah. (Foto: dok brisbanetimes.com)
Bagikan/Suka/Tweet:

BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com – Warga yang tinggal di dekat rumah orangtua Mayang Prasetro, korban pembunuhan disertai mutilasi di Brisbane, Australia, tersentak ketika mendengar Mayang alias Febri meninggal secara tragis. Para tetangga Nining, ibunda Mayang yang tinggal di Jl. Panglima Polim, Gang Star, Kelurahan Kedaton, Kota Bandarlampung mengaku tak menduga WNI yang dikabarkan meninggal karena dibunuh dan Australia adalah tetangganya sendiri.

Titi (50), warga yang tinggal tepat depan rumah orangtua Mayang di Jl Panglima Polim, Gang Star, Kelurahan Sukamenanti, Kecamatan Kedaton, Bandarlampung, mengatakan kabar tewasnya WNI yang mengenaskan itu diketahui dari televisi yang kemudian tersebar dari mulut ke mulut. Warga di sekitar rumah Nining pun menjadi heboh.

“Dalam berita disebutkan korban warga Lampung. Makanya, saya kaget ketika tahu yang jadi korban mutilasi adalah tetangga saya sendiri,” kata Titi.

Titi mengaku, keluarga Mayang termasuk keluarga baru di lingkungan tempat tinggalnya. Nining, ibunda Mayang, menurut Titi jarang bergaul.

“Bu Nining baru dua bulan tinggal di daerah sini. Saya sendiri juga tidak pernah tahu dan melihat secara langsung yang namanya Mayang atau Febri itu yang mana. Kami tidak terlalu paham kelaurga korban apalagi mereka tinggal di sini baru dua bulan, Tetangga-tetangga lain saya yakin juga banyak yang tidak kenal Mayang,” kata Titi.

Sebagai tetangga, Titi merasa prihatin atas musibah yang menimpa keluarga Nining.

“Tentu kami ikut prihatin. Semoga Bu Nining sekeluarga bisa tabah,” kata Titi.

Nining, ibunda Mayang, mengaku sangat berharap jenazah anak sulungnya itu bisa dipulangkan ke Lampung agar bisa dimakamkan di Lampung.

“Kami ingin agar jenazahnya bisa dimakamkan di samping makam neneknya di permakaman umum Kedaton, Bandarlampung,” kat Nining.

Siti Qodratin