Kasus Narkoba, Ada Belasan Pejabat di Lampung Kini Jadi Target Operasi Polda Lampung

Direktur Reserse Narkoba Polda Lampung, Kombes Pol Abrar Tuntalanai, menjelaskan penangkapan Sekda Kabupaten Tanggamus dan empat orang lainnya, di Mapolda Lampung, Minggu sore (22/1/2017).
Direktur Reserse Narkoba Polda Lampung, Kombes Pol Abrar Tuntalanai, menjelaskan penangkapan Sekda Kabupaten Tanggamus dan empat orang lainnya, di Mapolda Lampung, Minggu sore (22/1/2017).
Bagikan/Suka/Tweet:

Zainal Asikin | Teraslampung.com

BANDARLAMPUNG — Kasus peredaran dan penyalahgunaan narkoba, ada sekitar belasan pejabat publik, baik eksekutif maupun legislatif, di Lampung yang kini  menjadi target operasi (TO) Direktorat Reserse Narkoba Polda Lampung.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Reserse Narkoba Polda Lampung, Kombes Pol Abrar Tuntalanai saat menggelar ekspos penangkapan Sekda Tanggamus, Mukhlis Basri bersama teman wanitanya Oktarika (PNS Pemprov Lampung), M Doni Lesmana dan Eddi Yusuf dan anggota DPRD Tanggamus dari Partai PDIP, Nuzul Irsan.

Dikatakan Abrar, para pejabat yang sudah menjadi TO tersebut, disinyalir menjadi pengguna narkoba baik jenis sabu-sabu dan ekstasi.

“Yang jelas, kami sudah kantongi beberapa nama pejabat publik di Lampung yang terlibat narkoba. Untuk jumlahnya, ada belasan orang dan mereka pejabat daerah,”ujarnya, Minggu (22/1/2017) sore.

Menurut Abrar, nama-nama pejabat yang saat ini sudah menjadi TO tersebut didapatkan pihaknya berdasarkan atas informasi dari masyarakat dan hasil penyelidikan petugas selama ini.

“Informasi itu kami dapat, berasal dari orang yang pernah melihat para pejabat ini sedang mengkonsumsi narkoba,”ungkapnya.

Diakuinya, pihaknya mengalami sedikit kesulitan saat akan menindak para pejabat publik tersebut. Hal tersebut dikarenakan, para pejabat menggunakan narkoba di tempat yang agak susah dimasuki oleh para petugas kepolisian. Tapi pihaknya akan terus berupaya memberantas narkoba, yang melibatkan para pejabat publik tersebut dengan cara dan tekhnik tersendiri.

“Para pejabat publik ini, saat pakai narkoba ada di rumahnya sendiri, lalu ada juga yang di rumah dinas dan di hotel. Yang jelas, kami akan terus berupaya membueu para pejabat publik ini yang sudah menjadi TO kami,”terangnya.