Kasus Pembunuhan-Mutilasi Anggota Dewan, Polisi Sita Tas Wanita dari Rumah Brigadir MA

Rumah tersangka Brigadir Medi Andika di Kompleks Perumahan Permata Biru, Sukarame, Bandarlampung.
Bagikan/Suka/Tweet:

Zainal Asikin|Teraslampung.com

BANDARLAMPUNG — Sebelum memasang garis polisi, beberapa petugas kepolisian Polda Lampung menggeledah rumah Brigadir Medi Andika di Jalan Cendana, Blok C No. 4 Perumahan Permata Biru, Sukarame, Bandarlampung, pada Rabu (27/7/2016) malam. Dari dalam rumah tersebut, petugas membawa satu buah tas berwarna merah.

Menurut keterangan Rasyid, salah seorang tetangga Medi, pada Rabu malam itu, ada beberapa petugas kepolisian dari Polda Lampung mendatangi rumah Medi untuk melakukan penggeledahan.

“Saat pengeledahan, memang tanpa ada Medi. Tapi saya diajak untuk melihat saat proses penggeledahan tersebut,”ujarnya, Kamis (28/7/2016).

Dikatakannya, petugas menggeledah semua ruangan, bahkan sampai ke ruangan kamar mandi pun tak luput dari penggeledahan. Namun, tidak menemukan barang apapun. Tapi polisi membawa satu buah tas wanita berwarna merah dari dalam rumah Medi.

“Tas yang dibawa itu, ada diatas meja ruang tengah. Setelah selesai melakukan penggeledahan, baru petugas memasang garis polisi,”ucapnya.

Menurutnya, ia tidak mengetahui, apa isi yang ada di dalam tas wanita yang dibawa oleh petugas Polda Lampung tersebut.

Ikuti Perkembangan Kasus: Pembunuhan Anggota DPRD Bandar Lampung

Diberitakan sebelumnya, oknum anggota polisi Polresta Bandarlampung, Brigadir Medi Andika,  ditetapkan tersangka terkait kasus pembunuhan dan mutilasi anggota DPRD Bandarlampung, M Pansor. Mayat Ansor ditemukan warga di daerah Kabupaten OKU Timur, Sumsel, dalam kondisi membusuk dan terpotong-potong.

Petugas Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Lampung menangkap Medi Andika di rumahnya di Permata Biru, Sukarame, pada Selasa (26/7/2016) lalu.

Selain Medi, polisi juga menangkap satu pelaku lain berinisial Tarmizi alias Dede warga Aceh yang bekerja di salah satu warung di daerah Way Halim, Bandarlampung.