TERASLAMPUNG.COM — Tiga bulan menjadi negara paling bagus di Asia dalam penanganan Covid-19, Vietnam akhirnya pada Jumat (31/7/2020) mengonfirmasi adanya satu kasus kematian pertama warganya karena terinfeksi Covid-19. Meskipun “hanya” satu orang yang meninggal karena Covid-19, Vietnam langsung memperketat mobilitas warganya dan bekerja keras mengantisipasi penyebaran virus corona.
Langkah yang dilakukan pemerintah Vietnam untuk mengatasi penyebaran Covid-19 antara lain dengan menutup bar dan membatalkan atau melarang semua acara yang melibatkan orang banyak.
The Straits Times melansir, klaster baru penularan Covid-19 di Vietnam berpusat di Kota Da Nang. Pasien pertama Covid-19 yang meninggal di Vietnam , adalah seorang warga Vietnam berusia 70 tahun.
Kasus kematian ini terjadi sekitar tujuh bulan setelah negara itu mencatat kasus pertamanya. Pria yang dinyatakan positif Covid-19 itu diketahui memiliki riwayat tekanan darah tinggi dan masalah kesehatan lainnya.
Pasien tersebut juga tengah menjalani perawatan karena penyakit ginjal di rumah sakit di Kota Da Nang, Vietnam. Ketika dites Covid-19, pasien tersebut dinyatakan positif.
Depatemen Kesehatan Vietnam merilis, setelah beberapa hari dinyatakan positif, pasien tersebut meninggal bukan semata-mata karena Covid-19 tetapi adanya penyakit penyerta, yaitu serangan jantung dan komplikasi akibat Covid-19.
Selain kematian seorang pasien corona, Kementerian Kesehatan Vietna pada Jumat (31/7/2020) juga mengonfirmasi 56 kasus lokal baru, dengan sebagian besar berlokasi di Da Nang. Banyak pasien yang dikonfirmasi positif telah dikarantina.
Vietnam juga telah melaporkan 104 kasus virus lokal yang dikaitkan dengan kasus di Da Nang sejak 25 Juli 2020. Saat ini keseluruhan kasus infeksi di negara itu menjadi 546 kasus.
Ibukota Vietnam, Hanoi dan pusat komersial Kota Ho Chi Minh, keduanya telah melaporkan kasus virus baru terkait dengan Da Nang. Pemerintah juga elah memerintahkan bar untuk menutup dan menunda pertemuan besar, seperti upacara keagamaan.
Saat ini, Hanoi memiliki dua pasien Covid-19 yang dikonfirmasi dan Kota Ho Chi Minh memiliki lima pasien Covid-19.
Sementara itu, puluhan ribu turis domestik membanjiri Bandara Internasional Da Nang untuk keluar dari wilayah yang saat ini menjadi pusat penyebaran Corona. Selain itu, pihak berwenang Hanoi sedang melakukan tes Covid-19 kepada lebih dari 21.000 orang yang kembali ke kota dari Da Nang.
Pihak berwenang Da Nang juga menutup tiga rumah sakit tempat pasien virus dirawat, beserta staf medis, dan pekerja – secara keseluruhan berjumlah 5.594 orang.
Kementerian Kesehatan Vietnam pada hari Kamis mengeluarkan buletin darurat yang mencantumkan lebih dari dua lusin lokasi berisiko tinggi di seluruh negeri, termasuk supermarket Da Nang, restoran pizza Hanoi, dan mal Ho Chi Minh City.
Mereka yang telah mengunjungi tempat-tempat tersebut diarahkan untuk mengirim informasi pribadi dan perincian tentang orang-orang yang sempat berhubungan dengan mereka ke kementerian terkait.
Sebelum wabah ini, Vietnam belum mencatat transmisi lokal selama hampir 100 hari. Vietnam sudah melakukan pengetatan mobilitas warganya sebelum negara-negara lain di Asia Tenggara melakukan karantina massal dan dan rapid test.
Kota Danang sekarang saat ini berstatus dikunci (lockdown) hingga 14 hari mendatang. Bahkan, jasa layanan antar makanan dan minuman pun dihentikan. Pihak berwenang juga mengubah stadion menjadi rumah sakit lapangan.