Zainal Asikin|Teraslampung.com
BANDARLAMPUNG – Jalan layang (fly-over) di Kota Bandarlampung yang berfungsi untuk memperlancar arus lalu lintas ternyata menjadi tempat baru bagi penjahat untuk beraksi. Sejumlah aksi pembegalan sudah sering terjadi di beberapa ruas jalan layang di Bandarlampung. Sasaran para pembegal adalah para remaja yang sedang nongkrong di sisi jalan layang atau sedang pacaran.
“Sindikat komplotan begal yang ditangkap ini memiliki tiga target sasaran terhadap para korbannya. Yakni, pengendara motor yang melintas di tempat sepi, lalu pengendara motor yang sedang nongkrong di jembatan layang (flyover), dan pasangan muda-mudi yang sedang pacaran di wilayah Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim dan di Lapangan Korpri,”kata Kapolresta Bandarlampung, Kombes Hari Nugroho, dalam ekspose penangkapan dua kelompok begal dan pencuri sepeda motor, di Mapolresta Bandarlampung, Rabu (13/7/2016).
Sindikat kelompok begal yang ditangkap tersebut adalah l MY alis Mul (23) warga Talang, Telukbetung Utara; AS alias Kipli (24) warga kampung Toblo, Telukbetung Selatan; JS alias Amor (20) warga Gedung Pakuon, Telukbetung Barat; TA (24) dan IS (23) keduanya adalah
warga Telukbetung Utara.
Hari mengutarakan, modus sindikat komplotan begal tersebut adalah dengan selalu berganti-ganti rekan saat melakukan aksi kejahatan.
“Para tersangka biasanya beraksi hanya dua orang, mereka berkeliling mencari target korbannya dengan mengendarai sepeda motor. Jika target korban didapat, para tersangka mendekati korban lalu memukul dan mengancam korban dengan senjata tajam. Para tersangka tidak segan-segan untuk melukai korbannya jika melawan,”terangnya.
Dikatakannya, sepeda motor hasil curian, dijual para tersangka kepada penadahnya dengan harga bervariasi. Sementara sepeda motor yang disita, milik tersangka yang digunakan saat beraksi melakukan pembegalan.