Seni  

Keluarga Alumni UKMBS Unila Resmi Dideklarasikan

Diskusi usai Deklarasi Kaula, Minggu malam (27/2/2022).
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Dihadiri sejumlah alumnus, pers, tokoh seni, hingga Akademisi Universitas Lampung, Keluarga Alumni UKMBS Unila (Kaula) akhirnya resmi dideklarasikan Minggu malam (27/2), di Graha Kemahasiswaan lantai 1, Universitas Lampung.

Acara deklarasi dikemas dalam format sederhana, santai, dan mematuhi protokol kesehatan. Dimulai beberapa lagu persembahan Orkes Bada Isya, dilanjutkan tari Sigeh Penguten persembahan Divisi Tari Hujan Purnama, menyanyikan lagu Indonesia Raya, lantas ditutup dengan deklarasi Kaula.

Pembacaan naskah deklarasi dibacakan langsung oleh Ketua Kaula terpilih, Rifian Hadi Chepy didampingi oleh para anggota terdaulat. Kemudian dilakukan pemotongan tumpeng sebagai tanda jadi terbentuknya Kaula secara resmi.

Ketua Kaula, Rifian Hadi Chepy, mengatakan selain untuk meningkatkan kepedulian alumni pada UKMBS Unila juga agar menjadi wadah untuk terus berjejaring menjalin hubungan baik antarsesama alumni, khususnya bagi yang masih bergelut pada dunia kesenian.

Menurutnya, sekarang yang bisa berkumpul memang masih terbatas, seiring waktu para alumnus yang jumlahnya ribuan itu bisa dihimpun. Jarak sekarang tidak menjadi soal, tidak bisa kopdar bisa online. Sejak berdiri hingga sekarang, tentu sudah banyak orang hebat yang berproses di UKMBS, meski tidak semuanya berada di Lampung, dan tidak semuanya berkesenian setelah menyelesaikan studinya. Tapi ikatan emosional ini tidak pernah hilang.

Chepy mengatakan, soal  bentuk kontribusi nanti akan dibicarakan, yang pasti semua bisa berkontribusi sesuai dengan kapasitas dan keahlian masing-masing.

Menurutnya, KAULA memiliki banyak manfaat. Pertama, untuk UKMBS tentuny. Kedua, menjaga silaturahi dan jejaring antaralumni sendir. Ketigta, sebagai sumbangsih Ikatan alumni UKMBS ranah kultural di Provinsi Lampung.

“Saya optimistis Kaula dapat menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga seni-budaya di provinsi Lampung, termasuk dengan pemerintah, akademisi, dan stakeholder lainnya. Ada begitu banyak potensi, tapi sekarang masih tercerai berai, jika bisa disatukan, punya satu visi, bukan tidak mungkin Kaula akan menjadi garda depan reformasi kultural di Lampung, baik di level kebijakan maupun praktiknya,” ujar Rifian Hadi Chepy.

“Banyak masyarakat budaya dilahirkan melalui UKMBS Unila. Maka dari itu,, kemarin kita diskusi itu memang Kaula itu dimaksudkan untuk memperkuat kapasitas anak-anak UKMBS, alumninya sudah jadi seniman profesional, sudah banyak yang jadi penyair dan sutradara yang punya nama dan kemudian mau untuk melatih dan membagikan ilmunya kepada anak-anak UKMBS dan ini harus ada ruang dan tempat juga even,” tambah Chepy.

Sri Sulastuti,  perwakilan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unila, menyambut baik hadirnya KAULA. Menurutnya, peran alumni menjadi sangat penting untuk mendorong UKMBS sebagai pelaku seni mahasiswa lebih berprestasi ke depannya.

“Anggota UKMBS Unila perlu diberi bekal yang memadai sehingga setelah lulus menjadi individu yang hebat dan sukses.  Mudah-mudahan program-program Kaula bisa menunjang prestasi dan keberlangsungan UKMBS, karena terus terang Universitas kita ini juga sangat membutuhkan peran dan bantuan dari para alumni,” ujar Sri Sulastuti.

Menurut Sri Sulasturi,  mahasiswa perlu diberi pembekalan lebih apalagi dikaitkan dengan sistem pembelajaran MBKM.

“Maka para alumni inilah yang kami harapkan bisa menjadi jembatan dan fasilitas untuk adek-adek ini karena tuntutan MBKM ini luar biasa jadi harus ada peran alumni yang nyata memberikan fasilitasi untuk memberikan adik-adik ini di dalam magang, mahasiswa mengajar, atau sebagainya,” katanya.

Terbentuknya Kaula disambut baik para pegiat UKMBS. Febrian Malik, Ketua Umum UKMBS, mengaku bersyukur atas terbentuknya Kaula. Menurutnya kehadiran Kaula secara langsung mau pun tidak pasti akan mempengaruhi kinerja, program, dan prestasi UKMBS di masa mendatang.

“Selain itu Kaula bisa menjadi pusat pengembangan kebudayaan di Lampung dan Indonesia,” katanya.

Setelah sejumlah acara seremoni, deklarasi Kaula ditutup dengan dialog terbuka yang dimoderatori oleh Agit Yogi Subandi, sastrawan yang juga dosen di Fakultas Hukum Unila, dengan menghadirkan para alumni UKMBS Unila lainnya yaitu Riffian A Chepy (Ketua Kaula), Gino Vanoli (Kepala Kantor DPD RI Provinsi Lampung), dan Ari Pahala Hutabarat (sastrawan, sutradara Komunitas Berkat Yakin).

Setelah deklarasi, pada bulan Maret 2022  Kaula mengagendakan satu acara mengenang almarhum  Ahmad Yulden Erwin dan Kongres Kebudayaan Lampung.

Berikut susunan pengurus Kaula:

Ari Pahala Hutabarat, Muhammad Yunus, Een Nasir, Gino Vanoli, Livianti, dan Nerry Juliawan didapuk sebagai Pembina , Rahman Jablo, Joshep Micael Gultom, dan Jimmy Maruli Alfian sebagai Pengawas,  (Pembina), Rifian Hady Chepy (Ketua Pengurus), Ahmad Zilalin Sahroni (Wakil Ketua Pengurus), Erwin Putubasai (Sekretaris), Hislat Habib dan Novian Alfiansah (Wakil Sekretaris), Budi Lpg (Bendahara), Cristopan Deswansyah dan Mimi Abriani (Wakil Bendahara).