Kemarau Panjang, Air Bersih Langka dan Mahal bagi Warga Tanjungseneng Bandarlampung

Bagikan/Suka/Tweet:
Untuk memenuuhi kebutuhan air bersih, warga Tanjungseneng Bandarlampung harus membeli air bersih Rp 1.000-Rp 2.500 per jeriken. 

BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com — Musim kemarau paniang  membuat sebagian warga Lampung kekurangan air bersih. Banyak sumur mengering sehingga warga kesulitan mendapatkan air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Salah satu wilayah yang mengalami krisis air pada musim kemarau panjang saat ini adalah sebagian warga di Kelurahan Tanjungseneng, Kota Bandarlampung. Mereka harus menempuh perjalanan beberapa kilometer hanya untuk mendapatkan sedikit air bersih untuk memasak.

Shandi, warga Gang Damai RT 16, Kelurahan Tanjungseneng, Bandarlampung, mengaku kesulitan air bersih sudah dialami warga Tanjungseneng sejak beberapa bulan lalu.

“Kami harus menempuh berjalana hingga 10-an kilometer  dengan mengunakan sepeda motor untuk mendapatkan air bersih. Meski sudah lama kami kesulitan air, sampai hari ini kami belum pernah mendapatkan bantun dari Pemkot Bandarlampung,” kata pemuda yang saat ini kuliah di Unila itu, Sabtu (31/10).

Menurutnya, sampai saat ini masih kesulitan mencari air bersih. Satu jeriken air bersih, warga harus membeli Rp1.000  hingga Rp2.500  untuk sekali angkut.

“Untuk 10 buah jeriken dikenakan biaya Rp20 ribu. Air bersih ini hanya kami pakai untuk keperluan mandi dan  masak,,” katanya.

Shandi berharap ada bantuan air bersih dari Pemerintah Kota dan Pemprov Lampung sehingga warga tidak terus-menerus kekurangana ais bersih.

E, Fajar