| Mbak Tutut (dok thejakartatime) |
JAKARTA, Teraslampung.com — Keluarga Cendana akan kembali memiliki stasium televisi menyusul kemenangangugatan gugatan kepemilikan saham PT CTPI yang ambil alih PT Berkah Karya Bersama.
Siti Hardijanti Rukmana atau Mbak Tutut mengaku PT Citra Televisi Pendidikan Indonesia (CTPI) akan segera melakukan siaran kembali. Hal itu sebagai langkah atas dimenangkannya
“Setelah lama berjuang, alhamdulillah akhirnya gugatan kami disetujui oleh putusan Peninjauan Kembali (PK) Mahkamah Agung. Tentu kami melakukan konsolidasi untuk bersiaran,” kata Siti Hardijanti Rukmana atau Mbak Tutut selaku direktur utama PT Citra Televisi Pendidikan Indonesia (CTPI), dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (21/11).
Terkait dengan penyitaan aset yang sekarang dikuasai PT MNC. Tutut mengaku, menyerahkan kepada pihak yang berwajib. “Saya tidak akan menyerobot dan memaksa. Tetapi, saya mengikuti prosedur hukum yang berlaku,” jelas Tutut.
Seperti diketahui, setelah MA memutuskan penolakan atas Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan PT Berkah Karya Bersama terkait pengesahan hasil Rapat Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di PT CTPI. Hal itu merupakan awal kemelut di tubuh TPI antara pihak Hary Tanoesoedibjo (pemilik Grup MNC) dengan Mbak Tutut.
Kubu Mbak Tutut menilai ada kejanggalan dalam rapat perubahan anggaran dasar TPI yang digelar oleh kubu MNC tersebut.
Proses hukum akhirnya sampai ke MA. Dalam putusan kasasi MA No. 862 K/Pdt/2013 tanggal 2 Oktober 2013 telah memutuskan sah dan sesuai hukum keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang tertuang dalam akta nomor 114 tahun 2005 yang diselenggarakan oleh kubu Mbak Tutut. Hal itu berarti TPI kembali kepada Mbak Tutut.
Tidak puas dengan putusan MA, pihak Hary Tanoesoedibjo ajukan PK dan gugatan BANI sekaligus untuk materi yang berbeda. Tanggal 29 Oktober 2014 lalu MA memutuskan menolak PK yang diajukan pihak Hary Tanoesoedibjo.
Dengan begitu, TPI akhirnya menjadi haknya Mbak Tutut.
Meski begitu, Mbak Tutut tidak memberikan kepastian kapan TPI miliknya benar-benar siaran kembali.
“Tunggu saja. Pokoknya segera,” katanya.
