Kemendes Ajak Persatuan Wredatama Transmigrasi Jadi Mitra Transmigrasi

Mantan Menteri Transmigrasi dan Permukiman Perambah Hutan Siswono Yudo Husodo (kiri) memotong tumpeng pada peringatan 30 Tahun Persatuan Wredatama Transmigrasi (PWT) di Balai Makarti Mukti Tama, Jakarta, Selasa (17/5/2016).
Mantan Menteri Transmigrasi dan Permukiman Perambah Hutan Siswono Yudo Husodo (kiri) memotong tumpeng pada peringatan 30 Tahun Persatuan Wredatama Transmigrasi (PWT) di Balai Makarti Mukti Tama, Jakarta, Selasa (17/5/2016).
Bagikan/Suka/Tweet:

JAKARTA, Teraslampung.com – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengajak Persatuan Wredatama Transmigrasi (PWT) untuk menjadi mitra transmigrasi. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal Kemendes PDTT, Anwar Sanusi saat menghadiri Hut PWT ke-30 di Jakarta, Selasa (17/5).

Sanusi mengatakan, Kemendes PDTT sebagai pewaris urusan transmigrasi meyakini bahwa pensiunan pegawai transmigrasi memiliki kearifan dan pengalaman tinggi, yang akan sangat bermanfaat bagi perjalanan program transmigrasi saat ini. Untuk itu, ia sangat membuka lebar kepada PWT untuk memberikan masukan dan berbagi pengalaman terkait transmigrasi.

“Tentunya pengalaman tersebut akan dikumpulkan dan disesuaikan dengan konteks saat ini. Apabila ada beberapa hal yang ingin disumbangkan, kami akan sangat terbuka,” ujarnya.

HUT PWT ke-30 dihadiri sejumlah tokoh sepuh, seperti Mantan Menteri Transmigrasi dan Permukiman Perambah Hutan Siswono Yudo Husodo, Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Erman Suparno, Mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier, serta sejumlah tokoh lainnya.

Anwar Sanusi mengatakan, transmigrasi adalah program penting yang harus tetap berjalan dan dikembangkan. Menurutnya, transmigrasi adalah pelopor dari berbagai program lain seperti ketenagakerjaan, pembangunan dan pengembangan desa serta pembangunan dan pengembangan daerah tertinggal.

“Itulah mengapa di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Transmigrasi diletakkan di paling akhir. Karena desa dan daerah tertinggal mengikuti transmigrasi,” ujarnya.

Di sisi lain, Joko Sigit Purnomo, Ketua PWT mengatakan, selain untuk memfasilitasi keterikatan antar pensiunan pegawai transmigrasi, tujuan berdirinya PWT juga untuk menjalin komunikasi dengan petugas transmigrasi yang masih dalam kategori aktif. Harapannya, komunikasi tersebut dapat mempertahankan dan meningkatkan keberhasilan program transmigrasi.

“Ada hal pokok yang wajib dimiliki oleh PWT, Pertama, pensiunan harus rukun dan saling tolong menolong. Kedua, harus menjalin hubungan dengan teman-teman yang masih aktif,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Desa PDTT, Marwan Jafar mengatakan, pelaksanaan program transmigrasi saat ini difokuskan pada wilayah perbatasan. Selain dapat mengangkat keterisolasian daerah terpencil, hal tersebut juga bertujuan untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Daerah perbatasan memiliki potensi alam yang tinggi, tinggal bagaimana kita mengolah dan mengembangkannya. Maka, transmigrasi di perbatasan tidak sepatutnya dianggap sebagai tantangan yang sulit, karena ini sebenarnya adalah peluang besar,” ujarnya.

Menteri Marwan mengatakan, program transmigrasi telah berhasil mengangkat keterisoliran daerah-daerah terpencil. Program transmigrasi menurutnya, telah berhasil  membentuk 104 Ibukota Kabupaten pemekaran, dan membentu 3.003 desa baru.

“Bahkan transmigrasi juga telah mendukung terbentuknya 2 ibukota provinsi baru, yakni Mamuju di Provinsi Sulawesi Barat dan Bulungan (Tanjung Selor) di Provinsi Kalimantan Utara,” ujarnya.