Ken Zuraida Istri W.S. Rendra Wafat, Ini Kiprahnya di Dunia Seni-Budaya Indonesia

Ken Zuraida/Foto: Dok Tempo
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Istri penyair WS Rendra, Ken Zuraida, meninggal dunia pada Senin (9/8/2021) pukul 08.57 di RS Antam Medika Jakarta. Perempuan yang menikah dengan W.S. Rendra pada 1976 itu berpulang pada usia 67 tahun.

Ken Zuraida dikenal sebagai sosok yang setia mendampingi Rendra hingga penyair berjuluk Burung Merak itu wafat pada 6 Agustus 2009.

Ken Zuraida bukan hanya sebagai pendamping Rendra dalam bahtera rumah tangga dan berkarya. Ia juga menjadi sosok penting yang menjaga Bengkel Teater, grup teater yang didirikan Rendra, selama puluhan tahun.

Ia sangat erat dengan adat istiadat yang meliputi gaya hidup keluarganya. Ida atau Ken begitu ia akrab disapa, lahir di Salatiga pada 1954. Di lingkungannya tersebut, budaya Jawa Tengah dan Jawa Barat yang membaur menjadi satu turut membentuk kepribadiannya.

Setelah menginjak masa remaja, Ken Zuraida melanjutkan pendidikannya di dua perguruan tinggi. Pada 1973, ia menempuh pendidikan di Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Setelah itu, pada 1974, ia kembali menempuh pendidikan di Akademi Seni Rupa Indonesia, Yogyakarta. Selama berkuliah di Akademi Seni Rupa Indonesia, Ken bergabung dan mengurus Bengkel Teater W.S. Rendra, di sinilah ia dipertemukan dengan suaminya tersebut.

Sejak 1974, Ken terus aktif mengurus Bengkel Teater Rendra, bahkan ketika suaminya meninggal pada 2009. Ken aktif melakukan pertunjukkan dan terus mempromosikan Bengkel Teater Rendra selama 30 tahun. Dalam kurun waktu tersebut, Ken aktif berkeliling dari satu daerah ke daerah lain untuk melakukan pertunjukan.

Selain aktif melakukan pertunjukkan, Ken juga aktif mengurus segala aspek manajerial dari Bengkel Teater Rendra. Pelatihan tiap aktor teater pun juga terus digenjot oleh Ken. Karena itu, Bengkel Teater Rendra dapat terus aktif hingga kini.

Kiprah Ken dalam dunia kesenian pun juga tidak main-main. Ia tercatat telah menggelar beberapa pentas. Dilansir dari p2k.itbu.ac.id, berikut sebagian pentas yang dilakukan Ken Zuraida:

  • Tahun 1960-an teater kanak-kanak di anggota yang terkait terbatas
  • Sejak 1975 berpentas sebagai Setyawati dalam Kisah Perjuangan Suku Naga produksi Bengkel Teater di Jakarta, Bandung dan Surabaya. Kemudian dalam drama “Egmont” di Teater Terbuka, Taman Ismail Marzuki pada tahun yang sama.
  • Tahun 1985 menangani artistik panggung di pentas baca sajak Rendra di gedung mulia beberapa kota.
  • Tahun 1986 artistik director pentas Panembahan Reso.
  • Costume dan Set Designer’s Rendra’s adaptasi Hamlet 1990, TIM Jakarta
  • Tahun 1987 mengubah suasana gereja St. Ann di New York sebagai pentas “Selamatan Anak Cucu Sulaeman”, lalu di Tokyo, Hiroshima, pentas berikutnya di kota mulia di Indonesia dan th 1998 di Kwachon, Korea Selatan.
  • Koreografer dan penari “Nocturno”, di Malang dan Bandung 1994
  • Produser bersama Rendra, dan Agus.S.Sarjono, Internasional Puisi Indonesia tur ke Belanda, Jerman, Austria, Palestina, Maroko, Malaysia, Makasar, Bandung dan Solo, 2002
  • Menulis Wayang Plastik Drama Akarawa, penampilan di sekolah umum di Sumatera dan Jawa
  • Ken ZUraida Membaca puisi Brigitte Oleschinski di TIM Jakarta pada 2003.
  • Ken Zuraida pun memainkan peran penting di film besutan Lola Amaria, Lima dan film pendek Riuh yang diproduksi tahun lalu.

    TEMPO