TERASLAMPUNG.COM — Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo berharap angka prevalensi stunting di Kota Bandarlampung bisa turun hingga 10 persen, upayanya dengan cara meningkatkan gotong royong karena anggaran pemerintah terbatas.
“Bapak asuh anak stunting itu dibangun betul di sini dan lingkungan. Saya sudah ada tapi tidak saya sampaikan tapi kami sudah ada datanya, misalnya mana yang jambannya yang belum bagus mana yang rumahnya masih kumuh di kota ini. Meskipun ini kota tapi masih ada, lha itu anti ke depan dibenahi bersama-sama,” katanya di acara silaturahmi kepala BKKBN RI bersama Pemkot Bandarlampung di Aula Semergou, Senin 6 Februari 2023.
Upaya lainnya kata Hasto Wardoyo yang juga perlu dilakukan oleh Pemkot Bandarlampung yaitu menginformasikan ke masyarakat akan pentingnya imunisasi lengkap serta pemberian ASI eksklusif.
“Banyak ibu muda itu merasa sibuk gak sempat menyusui dan banyak ibu-ibu muda fokusnya beli susu, beli susu. Sapa yang nyuruh beli susu? Gak ada itu, kita mintanya makanan pendamping ASI. ASI tetap kemudian makanannya dari produk lokal,” jelas Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo.
Sementara itu, Walikota Eva Dwiana mengatakan untuk masalah stunting Pemkot beserta jajarannya akan fokus dan berupaya pada tahun 2023 angka prevalensi bisa turun lagi.
“Kita bisa turun sampai delapan persen kan luar biasa, tahun 2021 angka prevalensi 19 persen dan 2022 turun menjadi 11 persen. Nah, di tahun 203 ini kita upayakan bisa turun hingga delapan persen,” katanya.
Acara silaturahmi dengan Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo itu dihadiri Plt Sekdakot Khaidarmansyah, para asisten, kepala dinas/badan dan camat se-Kota Bandarlampung.
Dandy Ibrahim