Kepala BNN: Bandar Narkoba Banyak Sembunyi di Lapas

Kepala Badan Narkotika Nasional, Komjen Pol Heru Winarko didampingi Waka Polda Lampung, Brigjen Pol Angesta Romano Yoyoldan Kepala BNNP Lampung, Brigjen Pol Tagam Sinaga dan Kapolresta Bandarlampung, Kombes Pol Murbani Budi Pitono saat acara selubung pencanangan Kampus Bersih dari Narkoba di Universitas Bandar Lampung (UBL), Selasa 24 April 2018.
Kepala Badan Narkotika Nasional, Komjen Pol Heru Winarko didampingi Waka Polda Lampung, Brigjen Pol Angesta Romano Yoyoldan Kepala BNNP Lampung, Brigjen Pol Tagam Sinaga dan Kapolresta Bandarlampung, Kombes Pol Murbani Budi Pitono saat acara selubung pencanangan Kampus Bersih dari Narkoba di Universitas Bandar Lampung (UBL), Selasa 24 April 2018.
Bagikan/Suka/Tweet:

Zainal Asikin |Teraslampung.com

BANDARLAMPUNG-Kepala Badan Narkotika Nasional, Komjen Pol Heru Winarko dalam kunjungan kerjanya di Lampung mengungkapkan mengenai fakta seputar bisnis barang haram (narkotika) yang dikendalikan di dalam Lapas. Mantan Kapolda Lampung ini menyebutkan, bandar besar narkoba selama ini banyak ditemukan dan bersembunyi di Lembaga pemasyarakatan (Lapas).

“Bandar besar narkoba itu ada di Lapas. Hal ini, berdasar temuan kita selama melakukan penangkapan beberapa orang yang terlibat narkoba,”ujarnya saat ditemui usai membuka selubung pencanangan Kampus Bersih dari Narkoba di Universitas Bandar Lampung (UBL), Selasa 24 April 2018.

Selain itu juga, kata Komjen Heru Winarko, didasarkan dengan banyaknya bandar besar narkoba yang semuanya berstatus sebagai narapidana. Seperti halnya yang ada di Lapas Pontianak, didapati narkoba yang merupakan pesanan dari Lapas. Lalu di Medan sama juga, pesanan dari Lapas dan Surabaya pesanan dari Lapas Bali.

Saat ditanya kemungkinan hal serupa terjadi di Lapas yang ada di Lampung, Komjen Heru Winarko tidak membantahnya. Untuk mempersempit ruang gerak bandar besar narkoba di Lapas, maka perlu dilakukan adanya pengetatan penjagaan dengan peniadaan alat komunikasi seperti ponsel. Upaya untuk menekan peredaran narkoba yang banyak dikendalikan melalui Lapas, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan beberapa instansi terkait.

“Harapan kami, keamanan di Lapas harus lebih diperketat. Selain itu juga alat komunikasi ditiadakan dan pencegahannya, terus dilakukan razia alat komunikasi di Lapas,”ungkapnya.

Sementara Waka Polda Lampung, Brigjen Pol Angesta Romano Yoyol mengatakan, selama ini upaya pencegahan transaksi peredaran narkoba di dalam Lapas terus diupayakan. Dikatakannya, MoU antara Polda Lampung dengan pihak Lapas sudah ada. “Untuk kerjasamanya sudah ada,”ucapnya.

Kemudian saat disinggung mengenai rumor bahwa aparat kepolisian maupun BNN sulit dan tidak bisa melakukan penindakan di dalam Lapas, Brigjen Pol Angesta Romano Yoyol menuturkan, hal tersebut, tergantung bagaimana dengan komunikasinya saja.

“Untuk hal itu, bagaimana mengkomunikasikannya dengan baik. Tinggal menjelaskan perannya masing-masing apa, tujuannya juga apa. Yang jelas, kami menegakkan hukum dan jangan menimbulkan masalah,”jelasnya.