Zainal Asikin/terasalampung.com
BANDARLAMPUNG-Kereta batu bara rangkaian panjang (babaranjang) yang melaju dari arah rajabasa menuju panjang, menghantam mobil sedan Honda City warna silver BE 8551 OP di perlintasan rel kereta tanpa palang pintu di Jalan Ki Agus Anang, Lingkungan I Kelurahan Ketapang, Kecamatan Panjang, pada Sabtu malam (10/7) sekitar pukul 22.30 WIB.
Akibatnya, mobil yang dikemudikan oleh Suparno, karyawan rokok Apache warga Gisting, Tanggamus dan berpenumpang empat orang itu terpental setelah di tabrak kereta babaranjang hinga sejauh 15 meter.
Untngnya, dalam kejadian tersebut, empat orang penumpang yang berada didalam mobil sedan Honda City, yakni Suparno, Wineliana, Amin dan Mutiara Wahyu Utami, selamat dari maut dan hanya mengalami luka ringan.
Dari pantauan teraslampung.com di lokasi kejadian tadi malam, meski kondisi mobil ringsek dan terpental hingga sejauh 15 meter dan mobil masuk ke siring sedalam tiga meter, hanya Suparno pengemudi kendaraan yang mengalami luka ringan. Sementara untuk ketiga penumpang lainnya tidak mengalami luka-luka hanya mengalami shok saat kejadian tersebut. Namun Suparno tetap dilarikan ke Rumah Sakit Imanuel Bandarlampung untuk diberikan perawatan medis.
Menurut keterangan dari salah seorang saksi dilokasi kejadian, Hamdan (38) menuturkan, mobil sedan yang dikemudikan Suparno akan menuju kerumah saudaranya pak Bambang yang rumahnya tidak jauh dari perlintasan kereta hanya berjarak sekitar 150 meter saja.
Menurt Hamdan, kronologis kejadian tabrakan itu terjadi sekitar pukul 22.30 WIB. ketika itu mobil sedan warna silver yang dikemudikan Suparno, akan melintasi rel kereta tanpa palang pintu. Si pengemudi mobil ini tidak melihat dan mengetahui jika ada kereta api babaranjang mau lewat.
“Ya bukan saya saja mas yang melihat, banyak warga lain juga yang melihat. Saya dan warga yang lainnya sudah meneriaki korban, “awas kereta lewat, jangan yebrang”. Tapi teriakan kami tidak terdengar sama supir mobil, ya mungkin korban tidak dengar teriakan kami karena kaca mobil tertutup rapat,”kata Hamdan.
Akhirnya, sambung Hamdan, mobil tersebut tepat dibagian depan mobil langsung dihajar sama kereta dan terpental sejauh 15 meter, lalu mobil ini terhenti setelah menghantam motor tosa pengangkut sampah BE 8580 CU milik Guntoro (30) yang biasa terparkir di pinggiran lintasan kereta.
“kedua kendaraan itu (mobil dan motor), masuk ke siring sedalam tiga meter dan tersangkut di batang pohon. Ya kalau gak ada motor tosa milik Guntoro, mobil sedan sama empat penumpang didalamnya sudah langsung itu terjun kebawah siring sedalam lima meter dan masuk kedalam air,”ujarnya.
dikatakannya, memang di perlintasan kereta ini sering terjadi kecelakaan. Karena di jalan ini tidak ada palang pintu perlintasan kereta api, sejak bulan Januari hingga Juli 2015 ini saja sudah empat kali kejadian mobil dan motor di tabrak kereta api. Bahkan, belum lama ini sekitar dua bulan yang lalu, mobil juga yang ditabrak sama kereta dan korbannya mengalami luka parah.
“Kalau yang sebelum-sebelumnya, korbannya pengendara motor meninggal. Kejadian yang keempat ini, korbannya selamat semua hanya Suparno saja pengemudinya mengalami luka ringan,”tandasnya.
Sementara petugas Unit Laka Lantas Polsekta Panjang, Bripka Berlit Saputra mengatakan, untuk kondisi mobil rusak parah dibagian depan dan bodi mobilnya penyok. Pihaknya mendapat laporan kejadian tersebut, setelah mendapat informasi dari warga. Sekitar pukul 01.20 WIB, mobil sedan dan motor tossa yang berada di siring di kedalaman tiga meter dapat dievakusi.
“Informasi yang kami dapat sementara, dari keterangan saksi dan ketua RT 3 Lingkungan II, Tabrani bahwa korban pengemudi mobil bernama Suparno bersama istinya Wineliana merupakan warga Gisting, Tanggamus dan korban merupakan salah seorang karyawan di perusahaan rokok Apache,”kata Berlit kepada wartawan, Sabtu (11/7) dinihari.
Didalam mobil sedan itu, menurut Berlit Saputra, tidak hanya Suparno dan Wineliana saja, melainkan ada dua penumpang lain yakni Amin dan Mutiara Wahyu Utami. Keduanya merupakan anak dari Bambang warga Jalan Ki Agus Anang, Lingkungan I Kelurahan Ketapang, Kecamatan Panjang dan kerabat dari Suparno.
“Suparno dan istrinya Wineliana datang berkunjung kerumah Bambang, lalu keduanya pergi dan mengajak dua anak bambang untuk jalan-jalan ke Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim. Sepulangnya dari PKOR dan akan kembali kerumah Bambang, mobil sedan yang dikemudikan Suparno dihajar kereta babaranjang saat akan melintas di perlintasan kereta api tanpa palang pintu,”jelasnya.