Feaby/Teraslampung.com
Wajah Edi Ismanto (51) babak belur akibat tindak penganiayaan dan pengeroyokan yang dilakukan oleh Rz, di Desa Gedung Batin, Sungkai Utara, Senin (26/10) sekitar pukul 11:24 WIB. |
Kotabumi–Hanya karena laju mobilnya terganggu, Rz, yang diduga pejabat Kecamatan Bunga Mayang, Lampung Utara bersama rekannya tega menganiaya dan mengeroyok Edi Ismanto (51) hingga babak belur, di Desa Gedung Batin, Sungkai Utara, Senin (26/10) sekitar pukul 11:24 WIB.
Tak terima dengan aksi penganiayaan dan pengeroyokan tersebut, korban langsung melaporkannya kepada Polsek Sungkai Utara dengan nomor laporan :TBL/151/X/2015/Polda Lampung/Res Lamut/Sek Sk Utara tertanggal 26 Oktober 2015.
Edi Ismanto menceritakan, tindak penganiayaan dan pengeroyokan yang dilakukan Rz CS bermula saat truk yang dikemudikannya berpapasan dengan mobil Toyota Avanza milik Rizal di jalan Desa Tanah Abang, Bunga Mayang.
Lantaran kondisi jalan sempit, dirinya pun meminta kebijakan pelaku untuk mengalah mengingat truk yang ia kemudikan penuh muatan kelapa sawit. Sayangnya, pelaku sama sekali tak mau mengalah sehingga ia memutuskan untuk menepi agar kendaraan pelaku dapat melintas.
Tak dinyana, kata dia lagi, setibanya di Jalan Desa Gedung Batin, Kecamatan Sungkai Utara, pelaku yang masih mengendarai mobilnya dan seorang rekannya dengan mengendarai sebuah sepeda motor langsung memalangkan kendaraan mereka di depan truk miliknya. Tanpa ba – bi – bu, kedua pelaku langsung menghujani korban dengan sejumlah jotosan ke wajah dan tubuh korban.
Tak puas menghujani pukulan bertubi – tubi, rekan Rz yang belum diketahui namanya langsung mencabut senjata tajam dari pinggangnya. Merasa jiwanya terancam, korban pun langsung lari untuk menyelamatkan diri. Sialnya, korban terjatuh sehingga korban kembali dihujani pukulan dan dilempar dengan batu oleh kedua pelaku.
“Saya terjatuh di depan rumah salah satu warga dan di situlah mereka memukul dan melempari saya dengan batu. Beruntung, warga sekitar berani melerai sehingga mau meninggalkan saya terkapar,” kata warga Desa Tanah Abang, Bunga Maya itu.
Ia berharap, aparat penegak hukum menghukum seberat – beratnya kepada kedua pelaku yang telah membuatnya babak belur tersebut. Sebab, akibat perbuatan mereka, wajah dan kedua lututnya mengalami lebam di sana – sini dan tak mampu beraktivitas.
“Saya enggak mau damai. Para pelaku harus dihukum. Saya minta keadilan,” tegasnya.
Sayangnya, hingga pukul 17:20, Rz belum berhasil dikonfirmasi seputar alasan penganiayaan dan pengeroyokan yang dilakukannya bersama salah seorang rekannya tersebut.