TERASLAMPUNG.COM — Untuk urusan olahraga sepak bola sepertinya Gubernur Lampung M Ridho Ficardo kurang piawai. Terbukti saat melakukan tendangan penalt, dua kali tendangan Ridho meleset alias gagal masuk gawang.
Hal itu terjadi saat acara pembekalan bagi pemain Lampung Sakti FC untuk mengikuti pertandingan liga utama di Stadion PKOR, Way Halim, Bandarlampung, Rabu (22/2/2017).
Meskipun tendangannya tidak tetap sasaran, gubernur muda itu tidak patah semangat. Ia tetap ngotot. Apalagi para penonton memberinya semangat.
“Hayo …. Sekali lagi ditendang bolanya… Dan… tidak gol… ,” teriak sejumlah wartawan yang ikut mengabadikan momen langka tersebut.
Hadir dalam acara tersebut sejumlah kadis di lingkungan Pemprov, diantaranya Kadis Kominfotik Achmad Chrisna Putra, Kadis Sosial Sumarju Saeni, pejabat teras dari Great Giant Pineapple Company (GGPC).
Menurut Gubernur Lampung M Ridho Ficardo, sepak bola merupakan olahraga yang harus diseriusi dibandingkan olahraga lainnya
“Saya harap Lampung Sakti FC ini bisa segera menunjukkan prestasinya dengan nama yang berat Lampung Sakti FC. Urusan nama ini sebenarnya pernah dengan saya. Terlalu berat namanya. Bahkan soal nama, anak saya aja udah dua hari lahir belum dikasih nama, ” katanya sambil tertawa.
Oleh karena itu, Gubernur Ridho berharap agar Lmpung Sakti FC di bawah benfera GGPC dapat masuk ke liga utama dan liga super.
Meski masih banyak kekurangan disana sini dan daya dukung berbagai pihak harus tinggi, sebab urusan sepak bola itu urusan serius dari seluruh cabang olahraga yang lain.
“Jangan sampai terjadi karena demoralisasi pada manajemen, misalnya bonus pemain yang tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan. Jangan sampai juga ada yang jadi korban narkoba, disiplin latihan dan manajemen klub dengan mengedepankan komunikasi dua arah.”
Gubernur juga berharap Lampung Sakti FC dapat membawa nama baik Lampung dan yang paling penting adalah konsistensi dan prestasi. Tetap semangat dan jangan loyo. Langkah awal untuk langkah yang panjang bagi dunia sepak bola Lampung. Dan Betul betul bisa menjadi kebanggaan masyarakat Lampung.
Mas Alina Arifin
