Medsos kini tak lagi dipahami sebagai wahana bagi interaksi sosial antar penggunanya untuk saling menyapa dan berbagi. Medsos kini telah menjadi “Madsos”, sebuah ruang tanpa batas (borderless) yang dieksploitasi sedemikian rupa untuk ‘kegilaan-kegilaan sosial’.
Banyak pengguna medsos yang telah kehilangan hati dan jiwa. Mereka seolah hidup di tengah belantara, tanpa norma dan etika. Kata-kata dijadikan senjata untuk menyakiti, melukai, bahkan memenjarakan dan membunuh (karakter) sesama (character assasination).
Mereka pun membentuk koloni-koloni untuk masturbasi, memuaskan diri dan kelompoknya sendiri. Grup-grup pertemanan tidak lebih hanya untuk melambungkan angan-angan semata. Hidup jadi absurd dan anarkhis. “Orang lain (di luar koloni mereka) adalah neraka bagiku,” kata Nietzsche.
Wijhang Warek Al-Mauti, penyair