Bisnis  

Ketua AEKI Lampung: Harga Kopi tak Menentu, Eksportir Terancam Gulung Tikar

Ketua AEKI Lampung, Anton Firmansyah (Foto: Teraslampung.com/Mas Alina Arifin)
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Ketua Badan Pengurus Daerah Asosiasi Eksportir Kopi Indonesiaa (BPD AEKI) Lampung, Anton Firmansyah, mengatakan harga kopi di pasaran internasional yang tidak mementu membuat para eksportir kopi Lampung semakin lama makin terancam.

“Mereka terancam gulung tikar karena harga kopi semakin tidak menentu. Bahkan cenderung menurun. Saat ini harga hanya Rp22.000/kg sampai Rp23.000/kg dengan basis Rp23.500. Kita (eksportir kopi) hanya jadi objek,” kata bos CV Lampung Robusta Coffee itu, Jumat (12/8/2016).

Menurut Anton, harga kopi ditentukan berdasarkan dolar atau dimainkan oleh luar negeri . Oleh karena itu, eksportir kopi Lampung harus bangkit.

“Jangan ‘jadi tukang jahit’ di negeri sendiri,” ujarnya.

Sebab itu, kata Anton, untuk mendongkrak hargaa kopi perlu dilakukan dengan meningkatan konsumsi kopi di dalam negeri.

“Selain itu, upaya pemerintah untuk turun tangan dalam mengatur manajemen pasokan sehingga bisa terkontrol dengan baik,” katanya.

Anton mengatakan, para eksportir kopi Lampung kalah dengan eksportir kopi asal PMA (Perusahaan Modal Asing), baik dari  permodalan hingga masalah bunga bank.

“Bunga bank dolar untuk perusahaan asing hanya 2 % sedangkan bunga bank perusahaan di Indonesia bisa mencapai 9 – 12 %,” kata dia.

Berdasarkan data BPD AEKI Lampung, beberapa tahun lalu anggota AEKI mencapai ratusan perusahaan. Namun, pada 2016 jumlahnya tidak lebih dari 30 perusahaan.

“Eksportir kopi Lampung tinggal 26, termasuk di dalamnya PMA,” katanya.