Kherlan Buka Rakor APBN-P Pertanian Provinsi Lampung 2015

Bagikan/Suka/Tweet:
Rakor APBN-P Pertanian Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2015 di Aula Asrama Haji Rajabasa, Bandarlampung, Kamis (7/5). 
BANDARLAMPUNG,
Teraslampung.com–
Pemerintah Provinsi Lampung menggelar Rapat Koordinasi APBN-P
Pertanian Tingkat Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2015, di Aula Asrama Haji Rajabasa, Bandarlampung, Kamis  (7/5). Rakor dibuka oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi dan
Keuangan Khaerlani,SE,MM dan diikuti BP4K Kabupaten/Kota se- Provinsi Lampung,
210 BP3K kecamatan dan para penyuluh. Acara tersebut dihadiri antara lain
Sekretaris BPPSDM Pertanian Kementerian Pertanian RI Momon Rusmono;  dan Kepala Bakorluh Provinsi Lampung.
Gubernur Lampung dalam sambutan
yang Kherlani, mengajak semua pihak khususnya para Penyuluh Pertanian dan
pemangku kepentingan bidang pertanian untuk menjadikan Rakor sebagai momentum
kebangkitan dan menambah semangat baru para petani dalam bekerja dan berkarya.
“Sehingga program Empat
Sukses Pembangunan Pertanian dapat berjalan dan dicapai dengan baik. Yaitu swasembada
pangan dan swasembada berkelanjutan, peningkatan diversifikasi pangan, peningkatan
nilai tambah, daya saing serta ekspor, dan peningkatan kesejahteraan petani,
” ungkap Kherlani.
Gubernur berharap kegiatan
Pengawalan dan Pendampingan Penyuluhan SDM Pertanian diharapkan terjadi
peningkatan produksi padi secara signifikan di Provinsi Lampung. Sehingga
target peningkatan 1 juta ton gabah kering giling (GKG) dapat tercapai.
“Saya berpesan kepada
seluruh stake holder terkait, baik Ppenyuluh, mahasiswa, dan TNI pendamping,
agar dapat mengikuti dan menjalankan perannya dalam kegiatan Pengawalan dan
Pendampingan Penyuluhan SDM Pertanian 
tersebut dengan baik, sehingga tujuan kegiatan tersebut dapat
tercapai,” kata Gubernur.
Sementara itu, Kherlani
mengatakan pada saat bergulirnya otonomi daerah, jumlah penyuluh pertanian PNS
di Provinsi Lampung 1.352 orang, tetapi pada tahun 2015 ini penyuluh pertanian
PNS hanya tinggal 826 orang. Hal ini disebabkan sebagian telah memasuki usia
pensiun, pindah ke dalam jabatan lain serta 
mutasi ke provinsi lain.  Hampir
semua penyuluh pertanian pada saat ini berusia lebih dari 50 tahun sehingga
dalam waktu dekat penyuluh pertanian akan berkurang secara signifikan. Dengan
sedikitnya jumlah Penyuluh ini akan sangat berpengaruh terhadap kemajuan
pertanian di Provinsi Lampung.
“Pengawalan dan
Pendampingan Penyuluhan SDM Pertanian 
yang difasilitasi oleh Kementerian Pertanian yang melibatkan Mahasiswa
dan TNI ini, saya ucapkan banyak terima kasih kepada Kementerian Pertanian RI
yang secara penuh membantu perkembangan dan kemajuan pertanian di Provinsi
Lampung,” ungkap Kherlani.
Menurut Kherlani, sektor
pertanian merupakan penyumbang  terbesar
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Lampung. Menurut data BPS,
kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Lampung sebesar 35,92 %. Penyerapan
tenaga kerja  dari sektor pertanian, perikanan
dan kehutan melalui kegiatan on-farm, industri hulu dan industri hilir dan jasa
mencapai  70%.
Pertumbuhan ekonomi Provinsi
Lampung secara kumulatif  mencapai 6,48
%; sektor pertanian merupakan penyumbang yang terbesar yaitu 35, 92 %. Devisa
dari nilai ekspor Lampung sebesar US $ 7,277 milyar dimana 1.405 milyar atau
19,31 % berasal dari sektor pertanian, perikanan dan kehutanan.

Produksi komoditas pertanian
bidang tanaman pangan dari Provinsi Lampung merupakan unggulan di tingkat
nasional. Komoditas padi menempati peringkat 7 secara nasional, untuk jagung
menduduki peringkat 3 secara nasional, serta untuk ubi kayu menduduki peringkat
1 secara nasional. Dengan data-data tersebut, keberhasilan pembangunan sektor
pertanian di Provinsi Lampung tidak hanya akan mempengaruhi perekonomian
Lampung tetapi akan mempengaruhi perekonomian nasional.