Kherlani Berangkatkan Majelis Taklim Berwisata Rohani ke Masjid Kubah Emas

Bagikan/Suka/Tweet:

Iwan J Sastra/Teraslampung.com

Penjabat Bupati Lampung Selatan, Kherlani,  memberikan sambutan pada acara pemberangkatan anggota majelis taklim ke tempat wisata rohani Masjid Kubah Mas, di Rumah Dinas Bupati Lamsel, Selasa malam (20/10).

LAMPUNG SELATAN – Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan melalui Bagian Bina Mental dan Spritual  (BMS), memberangkatkan 200 orang majelis taklim dari Kecamatan Kalianda, Tanjung Sari, Penengahan, dan Kecamatan Merbau Mataram, ke Masjid Kubah Emas, di Jalan Raya Meruyung, Limo, Depok, Jawa Barat, untuk berwisata rohani.

Rombongan wisata rohani itu diberangkatkan oleh Penjabat (Pj) Bupati Lamsel H. Kherlani, SE, MM, dari Lamban Balak (Rumah Besar) Rumah Dinas Bupati Lamsel, pada Selasa (20/10) malam kemarin.

Kepala Bagian (Kabag) BMS Setdakab Lamsel Drs. A. Kholil. S mengatakan, kegiatan wisata rohani bertujuan untuk beribadah dan belajar.

Karena menurutnya, hidup ini sifatnya hanya sementara, maka dari itu diperlukan adanya pemahaman tentang ibadah, agar hidup ini tidak sia-sia.

“200 orang jamah yang diikutkan dalam kegiatan wisata rohani ini, merupakan kloter terakhir. Dimana, sebelumnya kami (BMS, red) sudah empat kali menggelar kegiatan serupa ditahun ini,” ujar Kholil, kepada teraslampung.com, diruangkerjanya, Selasa (20/10) siang.

Kholil menuturkan, kegiatan wisata rohani ini tidak hanya mengunjungi masjid kubah emas saja, tetapi juga rombongan majelis taklim akan dibawa berwisata rohani ke Masiid Istiqlal Jakarta dan berziarah ke makam Sultan Maulana Hasanuddin, di Banten.

“Selain ke masjid kubah emas dan istiqlal, mereka juga akan melakukan ziarah ke makam Sultan Maulana Hasanuddin. Kegiatan wisata rohani ini akan berlangsung selama dua hari,” terangnya.

Mantan Sekretaris Dinas Peternakan Kabupaten Lamsel ini berharap, setelah mengikuti wisata rohani ini, para jama’ah majlis taklim dapat lebih lagi meningkatkan keimanan dan ke-taqwaan-nya kepada Allah SWT.

Selain itu juga, lanjutnya, ilmu dan pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti wisata rohani, hendaknya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari baik kepada sang pencipta (Allah SWT, red), maupun dilingkungan masyarakat.

“Semoga dengan mengikuti wisata rohani ini, para jamaah majlis taklim dapat mempertebal keimanan-nya,” katanya.