Kiai Senior, Dua Rektor, dan Belasan Doktor Ikuti Madrasah Kader NU Bandarlampung

Para peserta Madrasah Kader NU Bandarlampung (Foto: Dok Panitia MKNU Bandarlampung)
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Sejumlah kiai senior, dua rektor, dan belasan doktor yang dikenal sebagai tokohdan cendekiawan muslim terkemuka di Provinsi Lampung mengikuti Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) Angkatan 28 di Hotel Horison Bandarlampung, 23 hingga 25 Februari 2018.

Pada acara yang ditaja Pengurus Cabang NU Bandarlampung ini, para kiai yang menjadi peserta antara lain Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung KH Dr Khairuddin Tahmid, Ketua RMI yang juga Sekretaris MUI Lampung KH Basyarudin Maisir, Mustasyar PWNU Lampung KH Hafidudin Hanif, Syuriah PWNU Lampung KH Abdul Syukur, Katib Syuriah PWNU KH Ihya Ulumuddin, dan Rais Syuriah PCNU Bandar Lampung KH Izzudin Abdussalam.

Ada juga Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Prof. Dr. H Mohammad Mukri,M.Ag dan Rektor Universitas Malahayati Dr. Muhammad Khadafi. Selanjutnya, Dekan Fakultas Syariah UIN Raden Intan Dr Alamsyah, Wakil Rektor III Universitas Lampung Prof Dr Aom Karomani, dosen UIN Dr Safari Daud dan Dr Erina Pane, dosen FH Unila Dr Rudy Lukman, Diky Hidayat MSi, dan Muslimin SE MM.

“Komposisi peserta MKNU kali ini memang luar biasa. Mulai dari ulama, akademisi, pengasuh pesantren, aktivis, jurnalis, hingga politisi. Meskipun sosok hebat, berpengaurh, dan berilmu tinggi, mereka tetap serius dan khusyuk mengikuti semua sesi dan materi,” kata Ketua PCNU Bandarlampung Ichwan Adji Wibowo dalam rilisnya, Sabtu, 24/2/2018.

Bertindak sebagai pemateri adalah sejumlah pengurus PBNU yakni H Endin AJ Soefihara, KH Muh Mujib Qulyubi, Masduki Baidlowi, Suwadi D Pranoto, Sulton Fathoni dan Sultonul Huda.
Adji menerangkan, MKNU merupakan syarat seorang kader NU untuk menjadi pengurus NU di berbagai tingkatan. Hal ini merujuk Anggaran Dasar NU yang ditelurkan dalam Muktamar ke-33 NU di Jombang, 2015 lalu.

“MKNU kali ini akan menghasilkan output yang dirumuskan bersama oleh seluruh peserta dalam bentuk program kerja yang terukur. Setidaknya ada tiga bidang yang menjadi fokus garapan yakni pendidikan, ekonomi, dan kesehatan,” bebernya.

“Misalnya, alumnus MKNU bersepakat untuk bidang pendidikan akan membangun sekolah NU unggulan di Kota Bandar Lampung. Di bidang kesehatan akan membangun klinik NU, dan bidang ekonomi mendirikan BMT. Masing masing rencana tersebut ditargetkan dapat dicapai paling lambat dalam lima tahun ke depan,”  Adji menambahkan.

TL/Rl