TERASLAMPUNG.COM — Penampilan Komodo, grup musik jazz yang digawangi Gilang Ramadhan, Ivan Nestorman, Donny Suhendra, dan Prasadja Budidharma, bersama Syaharani menjadi aksi pamungkas Lampung Jazz Festival II 2016, di Lapangan Korpri, Kompleks Pemprov Lampung, Sabtu tengah malam (12/11/2016).
Penampilan Komodo feat Syaharai benar-benar menjadi “puncak”, karena pada penampilan merekalah sepertinya harapan seribuan penonton tertumpu. Mereka rela tetap bertahan hingga tengah malam demi menunggu penampilan Komodo dan Syaharani. Dan, Komodo dan Syaharani tampil seperti yang diharapkan: penuh energi, total, menunjukkan kelasnya sebagai bintang musik jazz. Digawangi para musisi senior, tak salah jika panitia menempatkan mereka sebagai penutup Lampung Jazz Festival 2016.
Sebelum Komodo dan Syahari tampil, sejumlah grup musik jazz yang mulai naik daun menunjukkan aksinya. Antara lain Grupie (Lampung), Restu Trio (Lampung), CnF (Kalimantan Barat), Etawa Jazz Club (Yogya), Harmoni Jazz feat Inka Mamamia (Lampung), Kania (Lampung, dan N.E.W.B (Jakarta).
Demi bisa menikmati penampilan Komodo feat Syaharani, Gubernur Ridho Ficardo dan Ketua Dewan Kesenian Lampung yang juga istri Gubernur Lampung, Aprilani Yustin Ficardo, tetap bertahan di bangku VIP.
Kehadiran Gubernur Ridho pada malam kedua atau malam terakhir perhelatan Lampung Jazz Festival 2016 menjadi penyemangat panitia dan komunitas jazz Lampung. Apalagi Gubernur datang bersama beberapa unsur Forkompimda. Sebelumnya panitia sempat pesimistis Gubernur bisa hadir sebab seminggu sebelum berhelatan belum ada kepastian Gubernur bisa datang.
“Saya berharap ke depan musik jazz makin berkembang di Lampung. Saya juga berharap Lampung Jazz Festival pada tahun-tahun mendatang bisa digelar lebih meriah dan lebih megah,” kata Ridho Ficardo, saat memberikan sambutan.
Tak hanya panitia yang gembira Gubernur Ridho datang dan membeirkan sambutan pada pentas terakhir LJF 2016. Beberapa musisi jazz yang tampil malam ini juga memberikan apresiasi.
“Terima kasih kepada Gubernur Lampung yang sudah mendukung acara seperti ini. Saya yakin, menggelar acara seperti ini bukanlah hal yang mudah. Saya berharap Lampung Jazz Festival akan terus digelar setiap tahun sehingga efek dominonya bisa dirasakan bagi masyarakat Lampung. Ke depan mungkin bisa pentas-pentas musik jazz di Lampung bisa jadi pendukung pariwisata,” kata Gilang Ramadhan.
Mas Alina Arifin
