Teraslampung.com | BANDARLAMPUNG–Redaksi Kompasiana memiliki alasan kuat menghapus surat terbuka yang ditujukan untuk Ibu Negara Ani Yudhoyono. Penulis surat yang mengaku korban letusan Gunung Sinabung,Sumatera Utara bernama Vita Sinaga-Hutagalung, itu dinilai melanggar syarat dan ketentuan Kompasiana, yaitu ‘menyerang secara fisik’ terhadap Ibu Negara.
Tulisan berjudul “Instagram untuk Ani Yudhoyono dari Vita Sinaga-Hutagalung Korban Sinabung” itu awalnya sebenarnya diunggah di Kompasiana oleh akun Ninoy N Karundeng. Pemilik akun terverifikasi.
Pepih Nugraha, pengelola Kompasiana, mengatakan artikel itu telah melakukan serangan fisik, dan tidak memuat kritik konstruktif untuk Ibu Ani. Menurut Pepih menyampaikan gagasan atau kritikan dalam bentuk artikel/opini ada etikanya, bukan eksploitasi fisik.
Namun, sejumlah tweps menilai sikap redaksi Kompasiana sebagai berlebihan. @Dandhy_Laksono misalnya menulis: @Pepih padahal mereka sering sekali menyerang rakyat ini secara fisik dan mental, jd kenapa?
Sementara pemilik akun twitter @m_abi_h menulis @dbrahmantyo rusdirusdi@fajarnugros@pepih”Bu Ani yg bulat wajahnya?” Masak sih gitu doang dituntut? Atau Kompasiana mendapat tekanan?
