Komplotan Begal Sadistis Tusuk Punggung Warga Sumber Arum Lampung Utara

Akibat mempertahankan motornya, Kasamluy (64) mengalami luka tusuk dan sabetan senjata tajam yang dilakukan oleh kawanan begal sadis.
Bagikan/Suka/Tweet:

Feaby | Teraslampung.com

Kotabumi–Kas‎amluy (64), warga Desa Sumber Arum, Kotabumi, Lampung Utara menjadi korban kawanan begal sadistis di Dusun Sumber Asih, Desa Sumber Arum, Sabtu (27/2) sekitar pukul 13:30 WIB. Meski berhasil mempertahankan sepeda motornya, korban terpaksa menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Ryacudu Kotabumi akibat luka tusuk punggung di dekat ketiak kanan korban dan sabetan senjata tajam di bagian hidung, kepala, lengan kanan.

Kasamluy menuturkan, musibah yang nyaris merenggut nyawanya itu berawal saat ia melintas di jalan di Dusun Sumber Asih,‎ Desa Sumber Arum, Kotabumi dengan mengendarai sepeda motor Honda Astrea Grand miliknya. Saat itu, ia hendak menjajakan kayu kepada pemilik tobong bata di Dusun tersebut. Sayangnya, orang yang hendak ditemuinya sedang tak ada di rumah.

Setelah itu, ia kemudian berlalu meninggalkan rumah tersebut. Setibanya di lokasi pembegalan, muncullah dua pelaku yang mengendarai sepeda motor Honda Revo dari arah belakang. Tanpa ba-bi-bu, pelaku langsung melintangkan motornya ke depan motor korban.

‎”Saya disuruh turun oleh pelaku yang di belakang dan menyuruh saya meninggalkan motor saya. Tapi, saya menolak perintah mereka,” tuturnya sembari meringis kesakitan saat ditemui di ruang bedah RSU Ryacudu, Sabtu (27/2) sekitar pukul 18:30 WIB.

Melihat penolakan korban, pelaku yang duduk di bagian belakang lantas mencabut senjata tajam dan segera menyerang korban secara membabi buta. Merasa jiwanya terancam, korban pun mencoba menghindar sebisanya. Namun, tak urung, hidung, kepala, lengan kanannya terkena sabetan senjata tajam pelaku. Bahkan, hidungnya nyaris terputus akibat sabetan senjata tajam pelaku. Tak hanya itu, punggung kanan korban di dekat area ketiak kanan terkena tusukan senjata tajam.

Lantaran korban tak kunjung tumbang, pelaku kemudian memerintahkan rekannya yang masih berada di atas motor untuk menembak korban. Mendapat perintah seperti itu, rekan pelaku kemudian mencoba menembak korban dengan senjata api rakitan jenis Revolver sebanyak empat kali dari jarak dekat. Meski begitu, hanya tembakan terakhir yang benar – benar ke luar pelurunya. Sebab, tiga tembakan lainnya tidak berhasil dimuntahkan. Korban pun terus berupaya menghindar dan bahkan mencoba merampas pistol rakitan pelaku tapi tak berhasil.

Saat korban sibuk berjibaku dengan rekannya, rekan pelaku lainnya mencoba melarikan motor korban. Namun, belum sempat dilarikan, korban yang melihat hal itu langsung menerjang pelaku sehingga terjatuh dari atas motor. Selanjutnya, korban berteriak meminta pertolongan kepada warga sekitar. Mendengar teriakan korban, kedua pelaku langsung tancap gas dan meninggalkan korban dan motornya.

“Setelah itu, saya pun langsung pergi dan minta pertolongan dengan warga yang kebetulan berkumpul di depan Gereja‎. Mereka kemudian membawa saya ke Rumah Sakit,” katanya.

Kasamluy berharap, aparat keamanan menindak tegas para pelaku “teror’ jalanan itu sehingga masyarakat dapat beraktivitas seperti biasanya dengan nyaman. Karena selama ini, aksi begal telah menjadi momok bagi para pengendara roda dua.

“Tangkap dan adili mereka yang kerap membuat masyarakat dicekam ketakutan saat berkendara!!” pinta dia.

Sementara, ‎Sudarto (51), warga yang memberikan pertolongan kepada korban mengatakan, saat korban tiba di depan Gereja, dirinya dan warga lainnya sedang bercengkerama. Korban saat itu sudah berlumuran darah sehingga dirinya segera membawa korban ke Bidan sekitar agar mendapat pertolongan pertama. Lantaran lukanya cukup parah, korban disarankan dibawa ke Rumah Sakit.

“Saat datang, korban sudah berdarah – darah. Lalu, saya bawa ke Bidan yang kemudian disarankan untuk dirawat di Rumah Sakit,” terangnya.

Menurut Sudarto, lokasi kejadian berjarak sekitar dua Kilometer dari tempat tinggal korban. Di daerah itu dan sekitarnya memang kerap terjadi aksi pembegalan motor yang membuat warga dicekam ketakutan.

“Daerah kami memang sering sekali terjadi pembegalan. Sudah banyak korbannya,” kata dia.