Konferta IX, Besok AJI Bandarlampung akan Pilih Ketua-Sekretaris Baru

Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM, BANDARLAMPUNG – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandarlampung akan menggelar Konferensi Kota (Konferta) IX. Rencananya, konferta bertempat di Aula Perhimpunan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), di Jalan Abdi Negara,  Bandarlampung, Sabtu, 16/7/2022, mulai pukul 08.00 WIB.

Ketua Panitia Konferta IX AJI Bandar Lampung M Yoga Nugroho mengatakan, konferta merupakan kekuasaan tertinggi AJI Kota yang diselenggarakan tiga tahun sekali. Adapun tugas dan kewenangan konferta antara lain memilih dan menetapkan ketua dan sekretaris AJI Kota; menerima atau menolak laporan pertanggungjawaban ketua dan sekretaris AJI Kota; dan menetapkan Pokok-Pokok Program Kerja AJI Kota.

“Pengambilan keputusan dalam Konferensi AJI Kota berdasarkan mufakat dan/atau suara terbanyak melalui pemungutan suara,” kata Yoga, Kamis, 15/7/2022.

Menurutnya, peserta konferta adalah anggota AJI Bandarlampung. Mereka yang memiliki hak suara, baik menanggapi laporan pertanggungjawaban maupun memilih ketua dan sekretaris. Nantinya, konferta akan dihadiri Pengurus Nasional AJI Indonesia.

“Seluruh anggota AJI Bandarlampung diharapkan menghadiri konferta. Sebab, banyak yang akan dibahas soal keorganisasian, baik internal maupun eksternal,” ujarnya.

AJI Bandarlampung berdiri pada 31 Maret 2001. Selama ini proses rekrutmen calon anggota AJI dilakukan secara ketat. Selain karya jurnalistik, calon anggota AJI juga harus mendapatkan rekomendasi dari jurnalis yang sudah menjadi anggota AJI untuk memastikan calon anggota profesional dan berkomitmen untuk menjaga kode etik jurnalistik dan setia pada tripanji perjuangan AJI.

Selama 21 tahun berdiri, pimpinan AJI Bandarlampung selalu berganti. Tidak ada ketua yang menjabat selama dua periode. Secara berturut-turut, sejak berdiri pada 2001 jurnalis yang pernah menjadi ketua dan sekretaris AJI Bandarlampung adalah Oyos Saroso HN (The Jakarta Post)- Budisantoso Budiman (LKBN Antara), Firman Seponada (Trans Sumatera/LTV- Idi Dimyati (frelance), Ibnu Khalid (Radar Lampung)- Agus Sahlan Mabhub (frelance), Juwendra Asdiansyah (Tribun Lampung) – Adian Saputra (Lampung Post).

Kemudian Wakos Reza Gautama (Tribun Lampung) – Fadli Ramdan (Lampung Post), Yoso Mulyawan (Tribun Lampung)  – Ridwan Hardiansyah, Fadli Ramdan (Lampung Post) – Wandi Barboy Silaban (Lampung Post), Hendri Sihaloho (Duajurai.com/konsentris.id) – Dian Wahyu (Lampung Post) .

Selama 21 tahun berdiri, AJI secara kontinu meningkatkan kapasitas jurnalis melalui berbagai medium, di antaranya pelatihan dan workshop. AJI juga melakukan advokasi dan pembelaan terhadap wartawan yang mengalami intimidasi serta kekerasan. Kemudian, terlibat dalam gerakan sipil dalam membela kebebasan berpendapat dan berekspresi serta memperjuangkan isu kelompok marginal.

Sejak berdiri hingga saat ini, AJI secara nasional memiliki kepedulian pada tiga isu utama. Ketiganya, perjuangan untuk mempertahankan kebebasan pers, meningkatkan profesionalisme, dan meningkatkan kesejahteraan jurnalis.

Organisasi yang sempat dilarang di masa Orde Baru itu juga menolak dana APBN dan APBD dengan berbagai pertimbangan. AJI pun selektif dalam hal pendanaan dari lembaga nonpemerintah. Setidaknya lembaga tersebut tidak berindikasi tersangkut kasus korupsi, pelanggaran HAM, kejahatan lingkungan, dan pelanggaran perburuhan.