Dua pelajar SMKN 5 Bandarlampung di sekitar Pahoman, Bandarlampung, Jumat (15/5). |
BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com–Puluhan pelajar SMA dan SMK yang merayakan kelulusan dengan konvoi sepeda motor di jalan raya di Bandarlampung, Jumat siang (15./5) terjaring razia polisi, Mereka ditilang karena tidak mengenakan helm dan mengendarai sepeda motor secara ugal-ugalan.
Beberapa pelajar SMKN 5 Bandarlampung, misalnya, terjaring razia polisi saat mereka konvoi di sekitar Mahan Agung, Jl.Dr. Susilo, Bandarlampung, Jumat (15/5).
Andi (18), salah satu pelajar SMKN 5 Bandarlampung yang terjaring razia polisi mengatakan polisi memghentikan motor yang dikendarainya bersama teman-teman karena tidak ada no polisi dan tidak memakai helm.
“Saya terjaring razia karena tidak pakai helm dan belum ada nomor polisi karena motor baru dibeli. Polisi marah dan menampar pipi saya karena saya menjawab perkataannya. Selain itu ban motor dikempesin,” katanya.
Andi mengaku, polisi sempat menampar dan memukul dahi menggunakan tongkat kecilnya.
Sejumlah pelajar SMA lainnya terlihat konvoi di sekitar jalan jalan protokol di Bandarlampung. Dengan menggunakan puluhan motor, mereka bergerombolan berteriak teriak di jalan dan seragam yang dicat pilox aneka warna.
Para pelajar SMA di Kotabmi, Lampung Utara, konvoi sepeda motor di jalan protokol, Jumat siang (15/5). Banyak di antara mereka tidak mengenakan helm. |
Pelajar SMA tersebut terlihat juga di sekitar GOR Saburai, Bandarlampung. Puluhan siswa SMA Taman Siswa konvoi beriringan di Saburai dengan bumyi raungan knalpot. Sambil mengendarai sepeda motornya, mereka berteriak-teriak seperti ingin minta perhatian dari pengguna jalan lainnya. Tak jarang umpatan dilontarkan pengguna jalan lain karena mereka terlalu berisik dan mengganggu arus lalu lintas.
“Aduh, sampai kaget melihat ulah anak muda zaman sekarang. Lulusan bukan dirayakan seperti ini, ” kata Iin, salah seorang ibu rumah tangga.