Kota Bandarlampung Alami Deflasi 0,29 Persen pada Mei 2020

Ilustrasi deflasi
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung merilis pada Mei 2020 Kota Bandarlampung mengalami deflasi sebesar 0,29 persen.

“Deflasi terjadi karena penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,60 persen; dan kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,03 persen,” kata Kepala BPS Lampung, Faizal Anwar, Selasa (2/6/2020).

Sebaliknya, kata Faizal, enam kelompok pengeluaran mengalami peningkatan indeks harga (inflasi).

“Yaitu kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,37 persen; kelompok kesehatan 0,28 persen; kelompok transportasi 0,37 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 1,52 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,15 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,47 persen. Sementara, kelompok pakaian dan alas kaki; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya; dan kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan indeks harga,” kata dia,

Menurut Faizal, komoditas yang dominan memberikan andil dalam pembentukan deflasi bulan Mei 2020 antara lain adalah beras, dengan andil sebesar 0,19 persen; cabai merah 0,15 persen; bawang putih 0,10 persen; telur ayam ras 0,09 persen; cabai rawit 0,05 persen; anggur 0,02 persen; cumi-cumi 0,02 persen; gula pasir 0,01 persen; jeruk 0,01 persen; dan cabai hijau 0,004 persen.

“Tingkat inflasi tahun kalender (Januari – Mei 2020) sebesar 0,41 persen, dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Mei 2020 terhadap Mei 2019) sebesar 1,50 persen,” kata Faizal.