Para siswa SMU dg antusias menjawab pertanyaan seputar Pemilu dalam kegiatan Pendidikan Pemilih yang digelar KPU Kota Bandarlampung, di Gedung PKK Bandarlampung, Senin (15/12). (Foto: Fadilasari/Ist). |
BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com — KPU Kota Bandarl ampung menggelar sosialisasi dan pendidikan pemilu kepada siswa Sekolah Menengah Umum (SMU), selama dua hari, Senin dan Selasa (15-16/12). Kegiatan diikuti oleh perwakilan siswa SMU se- Bandalampung.
Pada hari pertama, sosialisasi dan pendidikan pemilu dilaksanakan di gedung PKK, Bandar Lampung. Acara itu diikuti oleh sekitar 100 siswa. Para peserta tampak sangat antusias mengikuti sosialisasi dan pendidikan pemilih itu, yang disampaikan ketua KPU Bandar Lampung, Fauzi Heri, dan dua anggota KPU Bandar Lampung, Fadilasari dan Fery Triatmojo. Apalagi sejak awal peserta dilibatkan dengan menjawab pertanyaan para komisioner yang dilontarkan secara spontan, disela-sela materi kepemiluan.
Ketua KPU Bandar Lampung, Fauzi Heri, mengatakan, sosialisasi dan pendidikan pemilu penting dilakukan sedini mungkin, dan tidak harus menunggu adanya tahapan pemilu. “Kegiatan ini merupakan program awal kami, selaku komisioner yang baru dilantik pada 17 November lalu. Sosialisasi ini mencakup penjelasan makna pemilu secara umum, yaitu menekankan arti penting pemilu demi menciptakan pemerintahan yang demokratis dan pemilu dan sukses,” katanya.
Sementara itu ketua divisi sosialisasi dan pendidikan pemilih, KPU Bandar Lampung, Fadilasari, mengatakan, pendidikan pemilu itu meliputi lima tema besar, yaitu menjelaskan apa arti penting pemilu, apa output pemilu, mengapa harus berpartisipasi, siapa saja yang dapat memilih, serta ukuran pemilu disebut berjalan dengan sukses.
“Kami ingin menumbuhkan kesadaran pada para siswa SMU, khususnya pemilih pemula, akan arti pentingnya pemilu. Sehingga nanti bila ada Pemilu, mereka dapat berpartisipasi dengan memberikan suaranya,” katanya.
Menurut Fadilasari, acara itu berlangsung sesuai target. Para siswa berani menyampaikan pendapatnya, dan hampir semua jawaban mereka sangat baik. Pemilih pemula kebanyakan adalah generasi yang cerdas. Mereka berstatus pelajar, mahasiswa, atau pekerja muda.
“Dari acara itu membuktikan, bahwa pemilih pemula khususnya di Bandar Lampung, sudah memiliki kesadaran politik yang tinggi, paham informasi dan teknologi,” katanya.
Salah seorang peserta, Tantum Wahyu, ketika ditanya oleh Fadilasari, apakah dia akan memilih pada pemilu yang akan datang, dengan lugas Tantum menjawab,
”Tentu saja saya akan menggunakan hak pilih saya. Sebagai warga negara yang cerdas, saya tidak akan Golput. Karena masa depan bangsa ada di tangan kita,” kata siswa SMU 3 Bandar Lampung itu, yang disambut tepuk riuh teman-temannya..