TERASLAMPUNG.COM — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutuk keras aksi bom bunuh diri di Solo dan Saudi Arabia. Presiden menegaskan Indonesia tidak memberikan toleransi untuk teror. Sebab itu Presiden meminta Kapolri mengusut tuntas aksi bom di Solo, Jawa Tengah, dan menangkap anggota jaringan pelaku bom bunuh diri.
“Tadi pagi-pagi saya sudah mendapatkan laporan tentang aksi bom bunuh diri di Mapolresta di Solo. Saya telepon dan aparat sudah bisa mengendalikan keadaan yang ada,” kata Presiden Jokowi, di lobi Hotel Grand Inna Muara, Padang, Sumatera Barat, Selasa (5/7).
Presiden Jokowi juga menyampaikan agar masyarakat tenang tetapi juga waspada karena besok kita sudah masuk ke Hari Raya Idul Fitri.
“Saya sudah memerintahkan Kapolri untuk mengejar jaringan-jaringannya, untuk menangkap jaringan-jaringannya, dan mengungkap yang berkaitan dengan bom bunuh diri di Mapolresta Solo,” tegas Presiden yang juga berasal dari Solo.
Presiden meminta masyarakat Indonesia tetap tenang dan khusyuk menghadapi Idul Fitri 1437 H.
Bom di Arab Saudi
Presiden Jokowi juga menyampaikan ledakan bom ini terjadi di hampir semua negara, Turki, Bangladesh, Baghdad, Irak, kemudian terakhir Masjid Nabawi, Saudi Arabia.
“Sekali lagi aksi kekerasan atas nama apapun tidak dibenarkan dan itu harus kita kutuk. Tidak bisa ada yang namanya toleransi terhadap hal-hal seperti itu. Apalagi ini di Masjid Nabawi,” tegas Presiden ke-7 RI.
Atas nama Rakyat Indonesia, Presiden Jokowi menyampaikan rasa duka yang sangat mendalam bagi para korban, keluarga, dan kepada pemerintah Kerajaan Saudi Arabia.
“Saya baru dapat laporan pagi-pagi sehingga masih belum detail,” pungkas Presiden saat ditanya keterkaitan Bom Arab Saudi dan Solo.
Saat menyampaikan keterangan pers tersebut, Presiden Jokowi didampingi oleh Ketua DPD RI Irman Gusman, Mensesneg Pratikno, Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono, dan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno.