Lagi, Ada Sekolah Berdinding Geribik di Lampung Utara

Ruang kelas IV SDN 2 Sidorahayu, Abungsemuli yang berdinding geribik.
Ruang kelas IV SDN 2 Sidorahayu, Abungsemuli yang berdinding geribik.
Bagikan/Suka/Tweet:

Feaby|Teraslampung.com

Kotabumi–Sekolah berdinding geribik di Lampung Utara ternyata tak hanya di ada di Kecamatan Bungamayang saja, tapi juga ada di Kecamatan Abungsemuli. Sekolah berdinding geribik itu ialah SDN 2 SIdorahayu.

Ruang kelas berdinding geribik itu digunakan untuk siswa kelas IV. Kondisi geribiknya pun terlihat sudah mengalami kerusakan di sana-sini. Lantainya pun hanya berlantai semen dan terilhat kumuh.

“Kelas berdinding geribik itu digunakan untuk siswa kelas IV,” kata guru SDN 2 Sidorahayu, Fara Agustina kepada wartawan, Rabu (9/7/2023

Menurutnya, kelas berdinding geribik ini sengaja dibangun oleh masyarakat secara swadaya karena jumlah kelas yang ada tidak mencukupi. Total kelas yang ada hanya berjumlah tiga kelas.

Dengan jumlah kelas yang hanya segitu, sejumlah siswa harus bergantian dengan siswa lainnya jika ingin belajar. Rinciannya, siswa kelas 1 bergantian dengan siswa kelas 2. Adapun kelas 3, para siswanya belajar di gedung perpustakaan. Adapun siswa kelas V, dan VI menggunakan dua ruangan yang tersisa.

“Mohon kiranya pemerintah menambahkan ruang kelas baru. Biar siswa nyaman saat belajar karena kadang di ruang kelas IV itu dimasuki oleh ular,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Desa Sidorahayu, Winoto membenarkan jika SDN 2 Sidorahayu memiliki satu ruang kelas berdinding geribik. Bangunan itu telah ada lebih dari lima tahun yang lalu.

“Jarak dengan sekolah terdekat sekitar 2 KM,” tutur dia.

Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Lampung Utara, Opy Riansyah mengatakan, akan segera meninjau SDN tersebut. Tujuannya, untuk memastikan kebenaran kabar itu berikut solusinya di masa mendatang.

“Secepatnya, kami akan turun ke sana,” katanya.

Kondisi serupa pernah dialami oleh SDN 1 Handuyangratu, Bungamayang. Setelah dibombardir oleh media masaa, Pemkab Lampung Utara akhirnya berusaha keras untuk memperbaiki SD tersebut. Untungnya, usaha mereka tidak sia-sia. Sekolah itu akhirnya diperbaiki dengan dua dengan sumber dana sekaligus. Kedua sumber dana itu adalah APBD dan bantuan dari pihak swasta.