Lagi, Gemasaba Tolak Wacana Pembangunan Perpustakaan DPR RI

Ketua Dewan Pimpinan Nasional Gemasaba, Heru Widodo
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Munculnya kembali  wacana pembangunan perpustakaan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) memancing penolakan publik terutamanya dari kalangan mahasiswa termasuk Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa (Gemasaba).

“Proyek pembangunan perpustakaan yang memakan APBN senilai Rp 570 M ini sangat sia-sia karena tingkat budaya baca Anggota DPR RI masih rendah. Perpustakaan DPR RI yang sekarang ada pun  tidak dimaksimalkan pemanfaatanya,” kata Heru Widodo, Ketua Dewan Pimpinan Nasional Gemasaba, Sabtu (27/8/2016).

 

Menurut Heru, rendahnya tingkat budaya baca wakil rakyat dibuktikan dengan melihat sepinya kunjungan anggota Dewan untuk membaca di Perpustakaan DPR RI.

“Hal itu terjadi dari dulu sampai sekarang. Selain itu,  kemajuan perkembangan informasi sangatlah begitu pesat. Kemajuan ini harus kita ikuti, termasuk perpustakaan yang saat ini berlaih ke ranah digital,” ujarnya.

Heru meyakini perpustakaan digital akan lebih efektif pasalnya pembangunan tidaklah harus membangun gedung megah yang menghabiskan dana yang besar, perpustakaan digital tidak hanya dapat diakses oleh Wakil Rakyat namumn juga seluruh Rakyat Indonesia.

Menimbang banyaknya APBN yang digeontorkan untuk proyek ini dan rendahnya tingkat budaya baca masyarakat daerah sangatlah rendah.

“Atau juga alangkah baiknya digunakan untuk taman baca masyarakat khususnya masyarakat di plosok daerah dan perbatasan yang tidak begitu bisa mengakses informasi,” katanya.