Siti Qodratin Aulia/Teraslampung.com
Bandarlampung–Wali Kota Bandarlampung Herman H.N. kembali memperingatkan para petugas medis di puskesmas untuk bekerja serius dan meningkatkan pelayanan. Untuk itu, semua Puskesmas di Bandarlampung diwajibkan beroperasi sejak pukul 07.30 WIB.
“Layani masyarakat dengan baik. Maksimalkan pelayanan. Utamakan pasien. Jangan terlalu mengurus administrasinya dulu sementara pasien telantar,” kata Walikota dalam rapat koordinasi dengan seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang ada di Pemkot Bandarlampung, Senin (11/11).
Herman H.N. mengatakan kurangnya jumlah tenaga medis di Bandarlampung bukan alasan untuk mengurangi pelayanan kepada masyarakat. Menurut orang nomor satu di Bandarlampung ini, semua petugas kesehatan di Puskesmas harus selalu siap melayani pasien.
Dalam rakor tersebut Walikota meminta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dapat meningkatkan pelayanan Jamkesmas.
“Itu kalau pada 2014 nanti Jamkesmas masih dikelola pemerintah daerah. Utamanya terkait pelayanan kesehatan dan obat yang diberikan. Selama ini PT Askes menggunakan obat generik. Ke depan harus disesuaikan kebutuhan pasien. Jangan sampai dibebankan untuk membeli obat lagi,” kata dia.
Kepada PT Askes Bandarlampung Walikota menyarankan agar ada pendataan ulang peserta Jamkesmas sehingga tidak ada pihak lain yang dirugikan. Menurut Walikota Herman H.N. pengguna Jamkesmas di Bandarlampung hanya sekitar 50 ribu jiwa, bukan 200 ribu jiwa seperti yang disampaikan PT Askes.
’’Saya yakin jumlah warga Bandarlampung yang dapat jamkesmas tidak sesuai data yang ada dipusat. Makanya, saya minta para lurah dan ketua RT segera mendata warganya yang mendapatkan kartu Jamkesmas,” ujarnya.
Pada Mei 2013 lalu, Walikota Herman mencopot dr. Novita Fitriani
dari jabatannya sebagai kepala Puskesmas Rawat Inap (PRI) Kedaton karena Novita diduga menolak pasien yang hendak berobat.
Pada Oktober 2013, Walikota Herman H.N. kembali mencopot Kepala Puskesmas Rawat Inap karena tidak ada di kantor saat Walikota melakukan inspeksi mendadak. Kepala PRI yang dicopot Walikota adalah dr. Pritha kepala PRI Waykandis.
Sejumlah warga di Bandarlampung masih mengeluhkan adanya pelayanan buruk saat mereka berobat ke Puskesmas. Selain pelayanan kurang ramah, masih ada Puskesmas yang tutup sebelum pukul 14.00.
“Kami sering kecewa karena begitu jam 13.00 datang ke Puskesmas, terntara sudah sepi. Petugasnya sudah tidak ada,” kata Junaidi, 52, warga Telukbetung Utara, Bandarlampung.
Editor: Mas Alina Arifin