TERASLAMPUNG.COM — Panitia Kerja (Panja) DKI Lampung menggelar Fokus Grup Diskusi (FGD) untuk membicarakan kerja-kerja jangka pendek terkait usulan Lampung sebagai ibukota RI, di kediaman mantan Kapolda Lampung irjen Ike Edwin, di Bandarlampung, Sabtu (4/5/2019)
Menurut salah seorang inisiator DKI Lampung, Irjen Pol Ike Edwin, Lampung paling memadai untuk dijadikan pusat pemerintahan.
“Saya pernah dinas di daerah-daerah yang jadi pilihan seperti di Kalimantan dan Sulawesi. Lampung punya 90 persen fasilitas untuk menjadi ibu kota dan dekat dengan Jakarta,” katanya.
Sementara itu inisiator lainnya Andi Desfiandi mengungkapkan kerja-kerja Panja DKI Lampung dari mulai menemui anggota dewan, mentri hingga Presiden Jokowi.
“Ini perjuangan yang luar biasa dari para relawan penggagas DKI Lampung dari mulai menemui anggota DPR RI, Menteri LHK Siti Nurbaya, hingga Presiden Jokowi saat menikahkan putrinya Kahiyang dengan menggunakan mobil yang dipenuhi stiker DKI Lampung,” jelasnya.
Ike juga mengungkapkan untuk menjadikan DKI Lampung para inisiator sudah menentukan lahan yang tepat yaitu di wilayah Timur Lampung. Di sana lahan tersedia, ada garis pantai dan bukan daerah bencana.
“Lokasi ideal menurut kajian yang paling cocok di Timur Provinsi Lampung, mulai Lampung Timur, Tulang Bawang sampai Mesuji ada garis pantai dan bukan daerah bencana juga dekat dengan jakarta baik via laut, darat dan udara,” ungkapnya
Pada kesempatan yang sama Bupati Pesawaran Dendi Romadhona mengatakan sudah saatnya pusat pemerintahan dan pusat ekonomi dipisah seperti yang dilakukan Malaysia dan Australia.
“Ke depan para inisiator ini harus memberi masukan keunggulan Lampung dibanding daerah lain. Yang saya tahu dari pak Adrinof mantan kepala Bappenas untuk memindahkan pusat pemerintahan dibutuhkan minimal 40 hektar.”
“Lahan sebanyak itu tersedia di sini, selain itu SDM kita cukup siap dibanding daerah lain. Kita (Lampung) terdiri dari berbagai suku dan aman-aman saja terbukti Lampung sangat terbuka,” jelasnya.
Dandy Ibrahim