LAMPUNG PEDULI Berjaringan Dunia

Bagikan/Suka/Tweet:
Rini/Lampung Peduli
 
LAMPUNG
PEDULI (LP) tidak main-main dalam mengembangkan kapasitas lembaga maupun
pengembangan dan penguatan amil sebagai upaya meningkatkan layanan dan
kepercayaan umat.
Untuk
itu, menjelang usia LP yang ke-13, LP bergabung ke dalam Association
Fundraising Professional
(AFP) International melalui AFP chapter
Indonesia pada acara “Retret AFP”,
Sabtu (15/2) Di Hotel Mercure, Jakarta.
Sebagai
lembaga sosial,  dikenal sebagai NGO (non
goverment organitation
), ke-berlangsungan LP sangat ditunjang dengan
dukungan para donatur.
Fungsi
fundraiser, penghimpun “sumberdaya”, sangatlah penting. Hal itu
beriringan dengan program LP yang terus meningkat kualitas dan kuantitasnya.
Pada
acara yang juga mengukuhkan anggota baru AFP Chapter Indinesia, LP menjadi
satu-satunya perwakilan NGO Indonesia dari luar Jawa.
Pertemuan
itu menghadirkan narasumber Andrew Watt, President and CEO AFP International,
Susan Madon, President AFP Chapter Hongkong, dan Vincent Law, AFP
International Board Member
.
Pertemuan
yang berlangsung  akrab dan hangat ini
membahas  fundraising lembaga
filantropi, termasuk kondisi jatuh bangun NGO di Indonesia.
Andrew
Watt dalam pemaparannya menjelaskan beberapa komitmen AFP dalam fundraising
filantropi, yaitu: to support fundraising, provide the tools to fundraise,
ethical framework, and public education.
“The most important is,
fundraising is community engagement,” ungkapnya.
Keterlibatan
masyarakat, yakinya, akan memberikan dampak sosial yang melahirkan tanggung
jawab bersama sehingga menjamin keberlangsungan hidup lembaga filantropi.
AFP
retreat

diselenggarakan Institute of Fundraising Indonesia (IFI) bersinergi
dengan AFP Internasional. Selain LP, hadir dalam acara itu perwakilan dari
Dompet Dhuafa, Unika Atmajaya, Yayasan Bhumiksara, International Award for
Young People Indonesia
, ABBR (Ayoberbuatbaik), Baitul Mal Tazkia,
ACT Indonesia, Yayasan Tahija, Independent Advisor, dan Yayasan Ronal Mc
Donald. Semuanya anggota AFP terdahulu dan telah berkiprah banyak di Indonesia
maupun mancanegara.
Bagi
LP, aku Juperta P. Utama, penggagas LP, menjadi bagian dari AFP bukan sekadar
menunjukkan keberadaan LP saja, melainkan merupakan investasi sosial jangka
panjang.
Menurut
lelaki yang masuk “100 Tokoh Lampung” versi Lampung Post itu, AFP
menjadi wahana belajar, mengembangkan diri dan menguatkan kemampuan fundraising
serta menjalin relasi dengan NGO-NGO di Indonesia, bahkan di dunia.
“Semuanya untuk kemajuan Lampung dan kemandirian Indonesia.”
Umaruddinul
Islam, manajer LAZ LP, mengungkapkan, “LP bermimpi menjadi lembaga yang
bermanfaat bagi kemajuan masyarakat. Itu sangat bergantung dari peran aktif dan
kepercayaan donatur terhadap program-program yang dijalankan LP. Selain itu,
mendorong organisasi lokal untuk turut dalam memberi solusi bagi problem yang
diemban masyarakat atas kemampuan fundraising mandiri.”
Sesungguhnya,
ujar lelaki alumi Sosial Entreupreunership Leader itu, penggerak
kemajuan dan kemandirian masyarakat bukan hanya pemerintah, melainkan
masyarakat itu sendiri. “Kesadaran saling peduli satu sama lain perlu
disuburkan. Hingga iklim filantropis menjadi bagian tak terpisahkan masyarakat
itu sendiri.”
Sebagai
perwakilan DOMPET DHUAFA di Provinsi Lampung, sejak lahir LP sudah “diarahkan”
untuk berkiprah tidak saja pada cakupan lokal, nasional, atau regional. “Selama
ini, partisipasi masyarakat Lampung untuk korban bencana alam/kemanusian di
Jalur Gaza, Mesir, Hong Kong, Myanmar, misalnya, sudah dilaksanakan LAMPUNG
PEDULI,” pungkas Umar membeberkan peran fundraising yang pernah dilakoni
LP.