Isbedy Stiawan ZS |Teraslampung.com
BANDARLAMPUNG — Tujuh seniman tradisonal Lampung mengangkat saudara (sewakhian/mindai). Pengangkatan sebagai saudara itu dilakukan acara syukuran dan pergelaran senibudaya Lampung di Pasar Seni Enggal, Kamis (21/8) malam.
Ketujuh seniman tersebut adalah I..G.N. Nyoman Arsana, Sapril ‘Rajo Cetk’ Yamin, Sutan Purnama, Sutan Darmawan, Ratu Anggunan, Jaya, dan Rusli Syukur.
“Sejak sewakhian/mindai, mereka diikatkan tali persaudaraan.,” kata Ketua Pelaksana Sewakhian/Mindai, Nurdin Darsan gelar Khadin Sampurna, Rabu (20/8) sore, di Pasar Seni Enggal, Bandarlampung.
Nurdin menjelaskan, sekahian/mindai ini adalah pengangakatan saudara yang ada dalam masyarakat etnis Lampung.
“Sewakhian/mindai bisa dilakukan, jika kedua pihak ingin mengangkat saudara, karena sama-sama sehati dan sudah sangat dekat,”jelas Nurdin. Untuk kali ini ketujuh seniman tradisional itu sepakat bahwa satu sama lain bersaudara.
“Apalagi Nyoman Arsana yang kita tahu banyak memperjuangkan seni trasional Lampung hingga ke luar Lampung, sepantasnya diangkat saudara dan menjadi orang Lampung,”imbuhnya.
Dalam pengangakatan saudara ini, I.G.N. Nyoman Arsana mendapat gelar Adin Gedang Gung, sedangkan isterinya diberi gelar Inai Tutu’an.
Gelar dalam masyarakat Lampung biasanya diambil dari kebiasaan atau kesehariannya. Mengingat Nyoman Arsana adalah pemusik trasional Lampung,maka ia dijuluki/diberi gelar Gedang Gung.
Sementara gelar Tutu’an diberikan untuk isteri Nyoman Arsana, karena ia selalu mendampingi Nyoman dalam berkarier khususnya kesenian. Nyoman Arsana ditemui saal geladi bersih, Rabu petang, mengaku bangga karean telah diakui saudara oleh seninam Lampung.
“Perjuangan saya dalam memajukan kesenian Lampung dihargai dan diakui oleh masyarakat,” katanya.
Meski ia bersuku Bali, Nyoman justru berkiprah dalam kesenian Lampung. Ia menyosialisasikan seni musik daerah ini hingga ke luar provinsi. Baik itu kulintang pekhing (cetik) maupun musik tradisional Lampung lainnya.
“Saya berterima kasih pada saudara-saudara dari pemusik tradisional yang mengangkat saya menjadi saudara,” ujar Nyoman Arsana.