TERASLAMPUNG.COM — Para seniman Lampung turut ambil bagian untuk memeriahkan Lampung Jazz Festival (LJF) 2016, 11-12 November 2016.
Menariknya, seniman Lampung yang akan memeriahkan perhelatan ini adalah mereka yang selama ini menekuni seni tradisi.
Daniel H. Ghanie. salah satu panitia LJF 2016, mengatakan keterlibatan para seniman tradisi ini sekaligus untuk menciptakan warna lain bagi musik jazz.
“Alat musik tradisi Lampung talo balak dan cetik akan dikolaborasikan dengan alat musik lain di panggung jazz. Kolaborasi tersebut diharapkan memberikan warga lain bagi penggemar musik jazz,” kata Daniel.
Menurut Daniel, ada empat grup seni tradisi yang siap pentas di ajang LJF 2016. Mereka adalah: Sanggar Seni Teluk Stabas dari Kabupatan Pesisir Barat, Sanggar Bulan Temanggal dari Pringsewu, Sanggar Andan Jejama dari Kabupaten Pesawaran, dan Sanggar Tarindo Kinarya Budaya- Lampung Dance Company dari Kota Bandarlampung.
“Mereka akan tampil maksimal untuk menyuguhkan eksotisme bunyi. Warna lokal ini diharapkan pas untuk mengekspresikan gelaran Lampung Jazz Festival 2016 yang mengusung tagline ‘Merawat Lampung dengan Jazz’. Dengan begitu, musik jazz bisa juga memiliki daya dobrak untuk membuka pintu ‘The Treasure Of Sumatera’,” kata Daniel.
Daniel mengatakan perpaduan musik etnik dengan dengan musik Jazz sebenarnya bukan hal baru di Lampung. Menurut Daniel, beberapa musisi dan kelompok jazz di Lampung pernah mengenalkan perpaduan alat musik tradisional tersebut.
“Kami bersyukur, kini makin tumbuh kelompok-kelompok musik baru di Lampung, termasuk kelompok musik jazz. Personel mereka muda-muda, penuh semangat untuk mengeksplorasi estetika bunyi dan memiliki eksperimen yang brillian. Ini potensi sangat bagus untuk pengembangan pariwisata di Lampung pada masa mendatang,” katanya.