Salah satu grup peserta Lomba Talo Balak menunjukkan kebolehannya, Senin lalu (8/6). |
BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com — Begawi Bandar Lampung yang digelar dalam memperingati HUT ke-333 Kota Tapis Berseri juga diisi dengan Lomba Tabuh Talo Balak (kulintang). Acara yang menjadi bagian dari Parade Lomba Seni Budaya Lampung yang diselenggarakan Area Pasar Seni Enggal, Senin (8/6), itu berlangsung meriah.
Lomba seni budaya khas Lampung sebagai bentuk apresiasi seni budaya dan juga sebagai sajian atraksi wisata. Atraksi wisata tampilan meliputi lomba pawai budaya, lomba tari kreasi daerah Lampung, lomba peragaan busana kreasi Lampung, dan lomba bertutur hikayat.
Lomba Tabuh Talo Balak diikuti 25 grup. Mereka merupakan wakil kecamatan atau berasal dari sanggar budaya yang ada di Kota Bandarlampung. Ketiga juri menjadi pembuka awal perlombaan Tabuh Talo Balak dengan mendemonstrasikan musik tradisional tersebut.
Syafril Yamin yang lebih dikenal di kalangan seniman sebagai Mak Lil memberi pengarahan langsung kepada para peserta untuk mengunakan alat pemukul dengan benar sehingga alat musik tidak cepat rusak.
Alat pukul musik yang benar, menurut Mak Lil, adalah yang dilapisi dengan benang sehingga selain menghasilkan suara yang lebih soft juga membuat alat musik lebih awet.
Juri lainnya I Gede Nyoman Arsana menuturkan meskipun alat kurang stem dan tidak biasa memainkannya. Para peserta, lanjut dia, diharapkan tetap enjoy memainkan alat musik tersebut sebagai wujud cinta para peserta pada Budaya Lampung dan sesuai dengan yang diperagakan sebelumnya.
Menurutnya, peserta yang tampil awal kurang yakin, wakil dari Kecamatan Bumi Waras sehingga kurang maksimal dalam menampilkan suguhannya dikarenakan grogi saat tampil.
“Kalau kami enjoy saja mas mainnya. Soalnya kami suka sih, Alatnya nggak biasa kami mainkan tidak masalah karena kami bukan ngejar menang kok,” kata Aldo, salah satu peserta Lomba Tabuh Talo Balak.
cawageh.com