Feaby/Teraslampung.com
Bupati Agung Ilmu Mangkunegara (kiri) meninjau lokasi tanah longsor yang menutup jalan utama lima desa di Kecamatan Tanjung Raja, Lampung Utara, Selasa (20/1). |
KOTABUMI–Proses pembersihan longsoran tanah yang menutupi jalan penghubung lima desa di Kecamatan Tanjung Raja, Lampung Utara (Lampura) berjalan lamban. Padahal, musibah tanah longsor tersebut terjadi pada dua hari lalu (Minggu, 18/1).
Karena jalan utama desa tertutup longsoran tanah, aktivitas perekonomian warga lima Desa tersebut menjadi terganggu. Apalagi, akses jalan satu – satunya masih belum bisa digunakan. Agar bisa keluar desa untuk beraktivitas, warga terpaksa harus menerobos perkebunan kopi milik warga lainnya yang berada di tepi jalan tersebut agar dapat terus beraktivitas. Kelima desa itu adalah Tanjung Beringin, Talang Waringin, Suka Mulya, Gunung Katun, dan Suka Sari.
Heri Susanto, salah seorang warga Desa Suka Sari, mengatakan hingga kini akses jalan utama mereka masih tertutup oleh tanah longsor. “Sampai hari ini, tanah longsor masih menutupi akses jalan, mas,” kata dia, melalui sambungan telepon, Selasa (20/1).
Selain mengakibatkan akses jalan tertutup, masih menurut Heri, bencana tanah longsor juga membuat sejumlah tiang listrik roboh. Akibatnya, listrik terpaksa dipadamkan oleh pihak PLN hingga kini. “Beberapa tiang listrik di tepi jalan juga ikut roboh karena bencana longsor,” terangnya.
Heri menceritakan, bencana tanah longsor yang menutup akses jalan satu – satunya itu terjadi pada Minggu (18/1) petang. Dirinya berharap, Pemerintah Kabupaten dapat mempercepat proses pembersihan tanah longsor supaya warga dapat kembali beraktifitas seperti biasa.
“Jalan alternatif ada di Subik tapi terlalu jauh jika kami menempuh jalan itu karena jaraknya sekitar 30-40 Kilometer,” tutur dia.
Hamili (52), warga sekitar lainnya mengatakan dirinya pertama kali mengetahui ihwal bencana longsor itu usai mengantar mertuanya berobat, Minggu (18/1) sekitar pukul 17.00 WIB.
Kala itu, dirinya mendapati tanah telah longsor berikut tiang listrik di tepi jalan. “Ternyata tiang listrik sudah roboh dan tanahnya di pinggir jalan sudah longsor menutupi jalan,” kata dia.
Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampura, Rusdi mengatakan bila proses pembersihan tanah longsor yang menutup jalan hingga kini masih berlangsung. Tingkat ketebalan tanah longsor mencapai sekitar 3 meter dengan luas mencapai 30 meter. Pihaknya juga telah berkordinasi dengan dinas Pekerjaan Umum (PU) Lampura agar mengirimkan alat berat untuk membersihkan tumpukan tanah.
“Tidak ada korban jiwa maupun rumah warga yang tertimbun,” paparnya.
Di lain sisi, Kepala Dinas PU Lampura, Syahbudin, menyatakan pihaknya bersama instansi lainnya terus berupaya membuka akses jalan yang tertutup dengan menggunakan alat berat yang dimiliki. Menurutnya, setidaknya terdapat empat titik longsor. Longsoran tanah terparah mencapai ukuran sekitar 50 meter di atas jalan utama.
“Saat ini, kita sedang mengerahkan alat berat untuk membersihkan jalan itu,” kata dia.