Mahathir Mohammad Kini Resmi Kembali Jadi Perdana Menteri Malaysia

Pelantikan Mahathir Mohammad sebgai Perdana Menteri Malayasia,Kamis malam, 10 Mei 2018 (Foto: bernama.com)
Pelantikan Mahathir Mohammad sebgai Perdana Menteri Malayasia,Kamis malam, 10 Mei 2018 (Foto: bernama.com)
Bagikan/Suka/Tweet:

Mahathir Mohammad dilantik sebagai Perdana Malaysia setelah gabungan partai oposisi berkoalisi dengan mantan seterunya Wan Azizah Wan Ismail, Presiden Partai Keadilan Rakyat, menang pemilu.

TERASLAMPUNG.COM — Mantan Perdana Menteri Malaysia,Mahathir Mohammad, Kamis malam (10/5/2018) atau sehari setelah pemilu dan dinyatakan menang, dilantik sebagai Perdana Menteri di Istana Negara Malaysia oleh Yang di-Pertuang Agong Sultan Muhammad V (Raja Malaysia).

Upacara digelar di Istana Negara, Kuala Lumpur, Kamis malam waktu setempat (10/05). Sesuai dengan undang-undang negeri jiran itu, raja yang berkuasa atau Yang di-Pertuan Agong mengambil sumpah perdana menteri.

Pengambilan sumpah sempat tertunda dan muncul berbagai spekulasi   tentang keterlambatan pengukuhan Mahathir sebagai perdana menteri meskipun hasil pemilu sudah diumumkan beberapa jam sebelumnya.

Naiknya kembali politikus senior eks-pentoan Partai Barisan Nasional itu menjadi sorotan publik dunia karena menjadi perdana menteri ketika usianya sudah 92 tahun. Ia tercatat sebagai perdana menteri paling tua di dunia dalam sepanjang sejarah demokrasi.

Selain itu, naiknya kembali Mahathir ke tampuk kekuasaan di negeri jiran itu juga berkat dukungan dari tokoh partai yang selama ini berseteru dengannya: Partai Keadilan Rakyat pimpinan Wan Azizah Wan Ismail, istri Mantan Perdana Menteri Anwar Ibrahim.

Publik dunia tentu masih ingat bahwa pada era PM Mahathir Mohammad-lah Anwar Ibrahim yang kala itu menjadi Wakil Perdana Menteri Malaysia dirundung kasus hukum. Tuduhan kasus sodomi menjerat Anwar Ibrahim dan memaksanya masuk penjara. Anwar Ibrahim baru akan bebas pada akhir Juni 2018 mendatang.

Pakatan Harapan, koalisi multipartai bersama dengan Partai Keadian Rakyat sukses mengalahkan koalisi Barisan Nasional pimpinan Najib Razak pada Pemilu Rabu lalu (9/5/2018) sekaligus mengakhiri keperkasaan koaisi Barisan Nasional yang berkuasa sejak Malaysia merdeka pada tahun 1957.

Menariknya, Mahathir adalah tokoh nasional Malaysia yang bisa berkuasa selama 22 tahun berkat dukungan Barisan Nasional.

Yang tidak kalah menarik: menjelang pelantikan Mahathir Mohammad di Istana Negara Malaysia, Kamis malam (10/5/2018) ada pembicaraan khusus dengan Yang di-Pertuan Agong Malaysia tentang nasib Anwar Ibrahim ke depan. Pertemuan itu memunculkan spekulasi bahwa Yang di-Pertuan Agung Malaysia, Sultan Muhammad V, akan memberikan pengampunan kepada Anwar Ibrahim dan memberikan hak politik kepada Anwar kembali memimpin Malaysia pasca-Mahathir Mohammad lengser.